Indahnya Berjabat Tangan : Adabul Mufrad Hadits No 966 – Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Indahnya Berjabat Tangan : Adabul Mufrad Hadits No 966 – Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah jazakallahu khairan ustadz.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah brebes menyimak ustadz, jazakumullahu khairan wabarakallahu fiikum
🙏🙏🙏
Bismillah Alhamdulillah Barakallah fiik Ustadz
Assalamualaikum sehat selalu ustdz syafiq reza basalamah terimakasih atas tausiahnya 😅
Alhamdulilah….
Nyimak ustadz
Barakallahu Fiik Ustadz. semoga kita semua di tempatkan di surga firdaus. Allahumma Aamiin
TOLONG KUALITAS AUDIO DIPRBAIKI.. SERING BGT AUDIONYA JELEK
جزاكم اللّه خيرا وبارك اللّه فيكم Ustadz dan team
Baarokallahu fiik ustadz
Ringkasan Kajian: Indahnya Berjabat Tangan (Musafahah)
Berdasarkan Hadis No. 966 dalam Kitab Adabul Mufrad
Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA
Pendahuluan
– Berjabat tangan (Musafahah) merupakan sunnah Rasulullah ﷺ yang memiliki banyak keutamaan.
– Jabat tangan dalam Islam bukan sekadar tradisi, tetapi juga cara untuk mempererat ukhuwah dan menghapus dosa.
– Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, mengajarkan adab dalam interaksi sosial, termasuk cara bersalaman yang benar.
1. Definisi dan Adab Berjabat Tangan dalam Islam
– Musafahah berarti bertemunya telapak tangan kanan dengan telapak tangan kanan orang lain.
– Bukan sekadar menyentuh ujung jari atau tos, tetapi harus benar-benar menggenggam tangan.
– Musafahah berbeda dengan sekadar mengucapkan salam. Keduanya saling melengkapi.
– Berjabat tangan adalah tanda kelembutan hati, yang menunjukkan sikap rendah hati dan kasih sayang terhadap sesama muslim.
2. Keutamaan Berjabat Tangan
a. Menghapus Dosa
– Hadis Rasulullah ﷺ:
– “Tidaklah dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan, kecuali Allah akan mengampuni dosa mereka sebelum mereka berpisah.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
– Maknanya:
– Setiap kali kita berjabat tangan dengan saudara muslim, dosa-dosa kecil kita diampuni.
– Ini menunjukkan betapa pentingnya interaksi yang penuh kasih sayang dalam Islam.
b. Mempererat Ukhuwah Islamiyah
– Musafahah membuat hati menjadi lebih dekat dan lembut.
– Dalam riwayat, orang-orang Yaman adalah yang pertama kali memperkenalkan musafahah.
– Semakin sering kita berjabat tangan, semakin erat hubungan persaudaraan.
c. Sunnah yang Mendapatkan Pahala
– Rasulullah ﷺ bersabda bahwa berjabat tangan adalah bagian dari kesempurnaan salam.
– Menghidupkan sunnah ini berarti menghidupkan ajaran Nabi ﷺ.
3. Cara Berjabat Tangan yang Benar
1. Gunakan tangan kanan, karena tangan kanan lebih mulia dalam Islam.
2. Genggam dengan erat, bukan hanya menyentuh ujung jari.
3. Lakukan dengan ikhlas, bukan karena gengsi atau kebiasaan belaka.
4. Sambil mengucapkan salam (Assalamu’alaikum).
5. Tatap wajah lawan bicara dengan senyum untuk menunjukkan kehangatan dan persaudaraan.
6. Dapat diikuti dengan doa, seperti Barakallahu fiik (Semoga Allah memberkahimu).
4. Berjabat Tangan dengan Anak-anak
– Dianjurkan untuk berjabat tangan dengan anak-anak sebagai bentuk kasih sayang.
– Contoh dari Anas bin Malik r.a.:
– Beliau sering menyalami anak-anak, mengusap kepala mereka, dan mendoakan mereka.
– Musafahah dengan anak-anak membuat mereka merasa dihargai dan diperhatikan.
– Jangan meremehkan anak-anak dalam interaksi sosial, karena mereka juga butuh perhatian dan cinta dari orang dewasa.
5. Berjabat Tangan dalam Berbagai Situasi
a. Saat Bertemu
– Sunnah berjabat tangan ketika bertemu dengan saudara muslim, terutama setelah lama tidak bertemu.
– Ini menjadi tanda penghormatan dan menunjukkan rasa senang atas pertemuan tersebut.
b. Saat Berpisah
– Berjabat tangan ketika berpisah dianjurkan, tetapi keutamaannya tidak sebesar saat bertemu.
– Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan bahwa musafahah ketika berpisah juga termasuk adab yang baik.
c. Dalam Majelis Ilmu
– Di awal atau akhir majelis ilmu, disunnahkan berjabat tangan dengan saudara seiman.
– Ini menunjukkan rasa saling menghormati dan memperkuat hubungan di antara para penuntut ilmu.
6. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Berjabat Tangan
1. Tidak menggunakan telapak tangan penuh, hanya menyentuh ujung jari.
2. Menggunakan tangan kiri, padahal Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk menggunakan tangan kanan.
3. Tos atau bentuk jabat tangan lain yang tidak sesuai sunnah.
4. Tidak tulus, berjabat tangan hanya karena formalitas tanpa ada kehangatan hati.
5. Tidak menatap wajah lawan bicara, padahal ini bagian dari adab dalam Islam.
7. Hikmah dan Manfaat Berjabat Tangan
– Menunjukkan rasa hormat dan kepedulian kepada sesama muslim.
– Menumbuhkan rasa kasih sayang dalam hati.
– Membantu menghilangkan perasaan benci, iri, dan dengki.
– Menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ.
– Mendapat pahala dan pengampunan dosa dari Allah.
Kesimpulan
– Musafahah adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
– Berjabat tangan dengan saudara muslim menghapus dosa dan mempererat ukhuwah.
– Harus dilakukan dengan benar: tangan kanan, genggaman erat, dan penuh kehangatan.
– Berjabat tangan juga dianjurkan dengan anak-anak untuk menumbuhkan kasih sayang.
– Jangan meremehkan amalan kecil ini, karena ia memiliki keutamaan besar dalam kehidupan seorang muslim.