Kitab Fikih Keluarga : Hati-hati Dengan Kalimat Ini – Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA



Kitab Fikih Keluarga : Hati-hati Dengan Kalimat Ini – Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA

Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :

https://berbagi.link/LorongFaradisaSRB

source

10 Comments

  1. ia tu yg sy lakukan sya klo suami sya sms lg mraha kira² panjang sya g baca langsung hapus aj cz sya g mau terpancing emosi akhiry sya g tau dn sya lupa ya enjoy aja kya g pernh debat smp skrng sy lakuin tu alhamdulillah hatiku aman g sakit hati

  2. Ringkasan Kajian: Hati-hati dengan Kalimat Ini (Fikih Keluarga)
    Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA

    1. Pendahuluan
    – Bahaya perkataan yang keluar dari lisan manusia, terutama dalam kehidupan rumah tangga.
    – Banyak orang menyesal di akhirat karena kata-kata yang mereka ucapkan di dunia.
    – Ucapan yang sembrono bisa membawa dampak besar dalam kehidupan, termasuk perceraian yang tidak disengaja.

    2. Penyesalan di Hari Kiamat
    – Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang menyesal di hari kiamat menggigit tangan mereka sendiri (QS. Al-Furqan: 27).
    – Mereka menyesal karena tidak mengikuti jalan Rasulullah ﷺ dan memilih teman yang salah.
    – Pentingnya memilih lingkungan yang baik, karena teman yang buruk bisa menyesatkan seseorang dari jalan Allah.

    3. Pengaruh Teman dalam Kehidupan
    – Ada tiga jenis teman:
    1. Teman yang membawa kebaikan – Mengajak ke masjid, menuntut ilmu, dan beramal shaleh.
    2. Teman yang mengajak kepada hal mubah, tetapi berlebihan – Misalnya terlalu banyak nongkrong hingga meninggalkan ibadah.
    3. Teman yang menjerumuskan dalam dosa – Mengajak maksiat, judi, atau meninggalkan sholat.
    – Syaitan selalu membisikkan kejahatan, tetapi di akhirat nanti ia akan berlepas diri dan tidak mau disalahkan.

    4. Bahaya Ucapan dalam Rumah Tangga
    – Perkataan cerai bisa jatuh tanpa niat, tergantung konteksnya.
    – Jenis-jenis talak berdasarkan lafaz:
    1. Talak sharih (jelas) – Menggunakan kata-kata langsung seperti "Aku ceraikan kamu." → Jatuh talak meskipun tanpa niat.
    2. Talak kinayah (kiasan) – Menggunakan kata tidak langsung seperti "Pergilah dari rumah ini." → Jatuh talak jika ada niat menceraikan.
    – Talak tertulis:
    – Jika lafaznya jelas, jatuh talak meskipun tanpa niat.
    – Jika lafaznya kinayah, tergantung niat suami saat menulisnya.

    5. Hukum Talak Bersyarat
    – Suami yang mengancam cerai dengan syarat:
    – “Jika kamu keluar rumah, maka kamu tertalak.” → Jatuh talak jika istri benar-benar keluar rumah.
    – “Kalau aku main judi lagi, aku ceraikan kamu.” → Jika ia berjudi lagi, menurut mayoritas ulama, jatuh talak.
    – Talak yang diikat dengan waktu:
    – “Awal Ramadan kamu sudah tertalak.” → Maka saat masuk bulan Ramadan, otomatis jatuh talak.
    – Talak dengan kata ‘Insya Allah’:
    – “Aku ceraikan kamu, Insya Allah.” → Ulama berbeda pendapat:
    – Sebagian mengatakan jatuh talak karena ‘Insya Allah’ tidak mempengaruhi keputusan.
    – Sebagian lain mengatakan tidak jatuh karena masih bergantung pada kehendak Allah.

    6. Persiapan Menyambut Ramadan
    – Bulan Rajab adalah waktu untuk mempersiapkan diri:
    – Bulan Rajab → Bulan menanam amal shaleh.
    – Bulan Sya'ban → Bulan menyiram dan merawat amal.
    – Bulan Ramadan → Bulan panen pahala.
    – Persiapan sejak bulan Rajab penting agar Ramadan bisa dimanfaatkan dengan optimal.
    – Mulai membiasakan membaca Al-Qur’an dan memperbanyak ibadah sebelum Ramadan tiba.

    7. Bahaya Fitnah Wanita dan Pandangan Mata
    – Pandangan mata adalah anak panah beracun dari syaitan.
    – Menundukkan pandangan adalah cara terbaik menjaga hati dari godaan.
    – Banyak lelaki jatuh cinta karena sering melihat sesuatu yang diharamkan.
    – Makin sering melihat, makin sulit menahan diri dari godaan.

    8. Kesimpulan
    – Hati-hati dengan ucapan, terutama dalam rumah tangga.
    – Jangan mudah mengucapkan kata cerai, karena bisa jatuh meskipun tidak diniatkan.
    – Pilih teman yang baik, karena teman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan.
    – Jaga pandangan dan jangan biarkan syaitan memperdaya dengan godaan dunia.
    – Siapkan diri untuk Ramadan sejak bulan Rajab agar bisa memaksimalkan ibadah.

  3. Ringkasan Kajian "Kitab Fikih Keluarga: Hati-hati dengan Kalimat Ini" – Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA

    1. Pendahuluan

    – Kajian ini membahas bahaya perkataan dalam kehidupan rumah tangga, terutama terkait perceraian, pergaulan, dan pengaruh teman.

    – Kata-kata yang diucapkan sembarangan bisa berdampak besar, termasuk dalam masalah talak (perceraian).

    – Allah telah memperingatkan tentang penyesalan orang-orang yang tidak berhati-hati dalam hidup mereka.

    2. Pentingnya Memilih Perkataan

    – Perkataan dapat membawa kebaikan atau keburukan.

    – Contoh dalam Al-Qur'an (QS. Al-Furqan: 27-29):

    > "Pada hari itu, orang yang zalim akan menggigit kedua tangannya, sambil berkata: 'Seandainya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul! Celakalah aku! Mengapa aku menjadikan si fulan sebagai teman akrabku?'"

    – Hadis Nabi ﷺ juga menekankan bahwa setiap perkataan akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

    – Perkataan buruk dapat menyebabkan penyesalan, bahkan bisa menjatuhkan perceraian tanpa disadari.

    3. Bahaya Pergaulan yang Buruk

    – Teman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang.

    – Orang bisa menjadi baik atau buruk tergantung dengan siapa ia bergaul.

    – Ada tiga jenis teman dalam Islam:

    1. Teman yang membawa kepada kebaikan (mengajak ke kajian, shalat berjamaah).

    2. Teman yang membawa kepada keburukan (mengajak bermaksiat, meninggalkan shalat).

    3. Teman yang netral (tidak mengajak kebaikan atau keburukan, tapi bisa mempengaruhi secara tidak langsung).

    – Jika memiliki teman yang buruk, lebih baik menjauh sebelum menyesal di akhirat.

    4. Setan Tidak Bisa Dipersalahkan

    – Setan hanya menggoda manusia, tidak memiliki kekuatan untuk memaksa.

    – Di hari kiamat, setan akan berkata (QS. Ibrahim: 22):

    > "Jangan salahkan aku, salahkan diri kalian sendiri. Aku hanya mengajak, dan kalian sendiri yang mengikuti."

    – Setan menggunakan strategi halus untuk menyesatkan manusia, seperti:

    – Membuat seseorang malas mengerjakan amalan sunnah.

    – Menunda-nunda kebaikan.

    – Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

    5. Meninggalkan Al-Qur'an adalah Sumber Kebinasaan

    – Nabi Muhammad ﷺ mengeluh kepada Allah tentang umatnya yang meninggalkan Al-Qur'an (QS. Al-Furqan: 30):

    > "Wahai Rabb-ku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang diabaikan."

    – Ada beberapa cara manusia meninggalkan Al-Qur'an:

    1. Tidak membacanya sama sekali.

    2. Membacanya tanpa memahami maknanya.

    3. Tidak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    4. Menolak hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.

    – Banyak orang yang membaca Al-Qur'an, tetapi justru dilaknat oleh Al-Qur'an sendiri, karena mereka melanggar isinya.

    6. Hati-hati dengan Perkataan yang Menjatuhkan Talak

    – Talak dalam Islam bisa jatuh dengan ucapan, tulisan, atau isyarat tertentu.

    – Dua jenis talak dalam perkataan:

    1. Talak sharih (jelas):

    – Contoh: _"Aku ceraikan kamu"_, langsung jatuh cerai tanpa perlu niat.

    2. Talak kinayah (kiasan):

    – Contoh: _"Pulanglah ke rumah orang tuamu"_, hanya jatuh cerai jika ada niat menceraikan.

    – Talak dalam tulisan (chat, surat, atau pesan) tetap berlaku jika ada niat.

    – Talak yang digantung dengan syarat, misalnya: "Kalau kamu pergi dari rumah, kamu cerai" → jatuh cerai jika syaratnya terpenuhi.

    – Talak dengan kata "InsyaAllah" memiliki dua pendapat ulama:

    – Mayoritas ulama: tetap jatuh cerai.

    – Sebagian ulama: tidak jatuh cerai, tergantung niatnya.

    – Pesan utama: Jangan bermain-main dengan perkataan talak!

    7. Persiapan Menyambut Ramadan

    – Ramadan harus dipersiapkan sejak bulan Rajab dan Sya'ban.

    – Para salafush shalih mulai menanam kebaikan di bulan Rajab, menyiramnya di bulan Sya'ban, dan menuai hasilnya di bulan Ramadan.

    – Kesalahan umum: Menunggu Ramadan baru mulai beribadah.

    – Solusi: Mulai meningkatkan ibadah sejak sekarang agar Ramadan bisa maksimal.

    8. Fitnah Wanita dan Cara Menghindarinya

    – Nabi ﷺ bersabda:

    > "Takutlah kalian terhadap dunia dan wanita, karena fitnah terbesar bagi umat sebelum kalian adalah wanita."

    – Cara menghindari fitnah wanita:

    1. Menundukkan pandangan.

    2. Menjaga jarak dari hal-hal yang bisa memancing syahwat (konten tidak senonoh, media sosial yang tidak bermanfaat).

    3. Menikah jika sudah mampu, jika belum maka perbanyak puasa.

    4. Tidak memaksakan diri melihat seseorang yang jelas tidak akan bisa dinikahi.

    – Pandangan pertama mungkin tidak disengaja, tetapi pandangan kedua bisa menjadi dosa.

    – Mengumbar pandangan akan menyebabkan penderitaan, karena keinginan yang tidak bisa diwujudkan hanya akan membuat hati resah.

    9. Kesimpulan Akhir

    – Hati-hati dengan perkataan, karena bisa membawa kebaikan atau kebinasaan.

    – Teman memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang, pilih teman yang membawa kebaikan.

    – Setan hanya membisikkan, manusia sendirilah yang memilih untuk mengikuti atau tidak.

    – Meninggalkan Al-Qur'an adalah sumber kebinasaan, jadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.

    – Talak bukan sesuatu yang bisa dimainkan, sekali terucap bisa langsung jatuh.

    – Persiapkan Ramadan sejak bulan Rajab agar bisa mendapatkan keberkahan maksimal.

    – Fitnah wanita adalah ujian besar bagi laki-laki, solusi utamanya adalah menundukkan pandangan dan menikah jika sudah mampu.

    > "Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Dia akan memberikan jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (QS. At-Talaq: 2-3)

    Kajian ini menekankan bahwa perkataan memiliki dampak besar dalam kehidupan, terutama dalam hubungan suami-istri. Oleh karena itu, setiap Muslim harus berhati-hati dalam berbicara dan memastikan setiap ucapannya membawa keberkahan, bukan kebinasaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading