Sirah Nabawiyah – Perang Bani Qainuqa’ – Perang Buhran – Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah MA
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Sirah Nabawiyah – Perang Bani Qainuqa’ – Perang Buhran – Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah MA
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Bismillah
Barokallahufikum ustadz team serta seluruh kaum muslimin aamiin yaa robbal alamiin
Allahumma sholli ala Muhammad wa ala Ali Muhammad wa ala Alihi wasohbihi ajmaiin
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah jazakallahu khairan ustadz.
جزاكم اللّه خيرا و بارك اللّه فيكم Ustadz dan team
Ringkasan Kajian: Perang Bani Qainuqa' dan Perang Buhran
Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Latar Belakang
Setelah kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Badar, kaum Quraisy semakin terancam secara ekonomi dan militer. Rasulullah ﷺ terus melakukan ekspedisi untuk melemahkan jalur perdagangan Quraisy ke Syam, salah satunya dalam Perang Buhran.
Perang Bani Qainuqa'
1. Penyebab:
– Bani Qainuqa', salah satu suku Yahudi di Madinah, melanggar perjanjian dengan Rasulullah ﷺ dengan mengolok-olok kemenangan kaum Muslim di Badar dan melecehkan seorang Muslimah di pasar.
– Akibatnya, terjadi konflik dengan kaum Muslim yang membela kehormatan wanita tersebut.
2. Hasil:
– Rasulullah ﷺ mengepung benteng Bani Qainuqa' selama 15 hari.
– Mereka akhirnya menyerah dan diusir dari Madinah.
– Ini menjadi pelajaran bagi suku-suku lain agar tidak mengkhianati perjanjian dengan kaum Muslimin.
Perang Buhran
1. Tujuan:
– Memotong jalur perdagangan Quraisy menuju Syam untuk memperlemah ekonomi Mekah.
– Menghadapi ancaman dari suku-suku yang berpotensi bersekutu dengan Quraisy.
2. Hasil:
– Rasulullah ﷺ memimpin pasukan Muslim ke Buhran dengan 300 prajurit.
– Tidak terjadi pertempuran langsung, tetapi ekspedisi ini berhasil menggentarkan Quraisy.
Persiapan Quraisy untuk Perang Uhud
1. Dampak Kemenangan Muslim di Badar:
– Kaum Quraisy semakin tertekan karena jalur perdagangan terganggu.
– Mereka mulai merencanakan serangan balasan.
2. Peran Spionase dan Ekonomi:
– Quraisy mencoba mencari jalur alternatif ke Irak, tetapi tetap terdeteksi oleh intelijen Muslim.
– Pasukan Muslim, dipimpin Zaid bin Harithah, berhasil merampas kafilah dagang Quraisy senilai 100 ribu dirham.
3. Persiapan Perang Uhud:
– Quraisy mengerahkan 3000 pasukan, 200 pasukan berkuda, dan 700 pasukan berbaju besi.
– Mereka membawa serta 15 wanita untuk meningkatkan semangat juang.
– Pasukan dipimpin oleh Abu Sufyan, dengan Khalid bin Walid sebagai komandan kavaleri.
4. Rencana Jahat Quraisy:
– Ada rencana dari Hindun binti Utbah untuk membongkar makam Ibunda Rasulullah ﷺ di Abwa, tetapi ditolak oleh pemimpin Quraisy lainnya.
5. Sikap Rasulullah ﷺ:
– Setelah mendapat informasi dari Al-Abbas (paman Nabi), pasukan Muslim bersiaga penuh.
– Kaum Muslimin menjaga seluruh pintu masuk Madinah untuk menghadapi kemungkinan serangan mendadak.
Pelajaran dari Kajian
1. Kemenangan berasal dari Allah: Jangan sombong atas kemenangan, karena segala kesuksesan adalah karunia Allah.
2. Strategi perang bukan hanya militer: Ekonomi dan intelijen memainkan peran penting dalam melemahkan musuh.
3. Pentingnya persiapan dan musyawarah: Rasulullah ﷺ selalu bermusyawarah sebelum mengambil keputusan besar.
4. Jangan mengkhianati perjanjian: Nasib Bani Qainuqa' menjadi pelajaran bahwa pengkhianatan berujung pada kehancuran.
5. Keteguhan dalam menghadapi ancaman: Kaum Muslim tetap bersatu dan tidak takut menghadapi ancaman Quraisy.
Kajian ini menjadi pengantar menuju Perang Uhud, yang akan menjadi ujian besar bagi kaum Muslimin setelah kemenangan di Badar.