3 Kiat Mendapatkan Hati yang Bersih

3 Kiat Mendapatkan Hati yang Bersih

17 hours yang lalu
3 Kiat Mendapatkan Hati yang Bersih

الحمد لله رب العلمين، وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Hati adalah elemen terpenting dalam tubuh manusia. Berbicara tentang hati artinya kita sedang berbicara tentang suatu perkara yang agung dalam kehidupan seorang muslim. Hati manusia itu unik sekali, dialah penentu baik buruknya amalan seorang manusia. Apabila ia baik maka akan baik pula seluruh anggota tubuh manusia. Namun apabila ia buruk, rusak, bahkan berpenyakit, maka seluruh anggota tubuh pun akan ikut rusak. Rasulullah pernah menceritakan tentang karakter hati ini dalam sabdanya:

(ألا وإنَّ في الجَسَدِ مُضْغَةً، إذا صَلَحَتْ، صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وإذا فَسَدَتْ، فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، ألا وهي القَلْبُ)

“Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka akan baik pula seluruh jasad, dan apabila ia buruk maka akan buruk pula seluruh jasad. Ketahuilah, segumpal daging itu bernama hati.”

Para pembaca yang dirahmati Allah ‘azza wa jalla,

Ketika kita mengetahui peranan penting dari hati, kemudian paham bahwa ia adalah tolak ukur baik buruknya amalan, maka penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara agar hati kita senantiasa bersih. Hati yang bersih adalah cita-cita semua orang. Hati yang bersih adalah hatinya para Nabi dan Rasul. Hati yang bersih adalah hatinya orang-orang sholeh, para syuhada, dan para sahabat Nabi. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

{إِذۡ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلۡبٖ سَلِيمٍ}

“Ketika Ibrahim menghadap Tuhannya dengan membawa hati yang bersih.”

Nabi Ibrahim telah menghadap Rabbnya dengan membawa hati yang bersih.

Nabi Muhammad telah berjumpa dengan Rabbnya dengan membawa hati yang bersih.



Orang-orang sholeh, para syuhada, dan shiddiqun telah berjumpa dengan Rabb mereka dengan membawa hati yang bersih.

Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? Apakah kita akan berjumpa dengan Rabb kita dengan membawa hati yang bersih?

Orang-orang yang selamat pada hari kebangkitan adalah orang-orang yang memiliki hati yang bersih. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

{يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ وَلَا بَنُونَ • إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ}

“Hari dimana tidak bermanfaat harta dan anak, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa hati yang bersih.”

Kaum muslimin yang kami muliakan

Diantara ciri-ciri hati yang bersih adalah sebagai berikut:

  • Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa berserah diri kepada Allah dengan ketauhidan

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

{إِذۡ قَالَ لَهُۥ رَبُّهُۥٓ أَسۡلِمۡۖ قَالَ أَسۡلَمۡتُ لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ}

“Ketika Rabbnya berkata kepadanya (Nabi Ibrahim), ‘Berserah dirilah!’ Maka Nabi Ibrahim menjawab, ‘Aku berserah diri kepada tuhan semesta alam.’”

Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa berserah diri kepada Allah ‘azza wa jalla. Lantas apa makna berserah diri di sini? Berserah diri maknanya adalah beribadah hanya kepada Allah tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun.

Orang yang hatinya bersih, cintanya hanya untuk Allah, rasa takutnya hanya kepada Allah, urusannya diserahkan hanya kepada Allah. Apabila berdoa dia meminta kepada Allah. Apabila bernadzar dia persembahkan hanya untuk Allah. Sholatnya, puasanya, hidupnya, dan matinya diserahkan hanya kepada Allah ‘azza wa jalla. 

Orang yang hatinya bersih, ia takut terjatuh ke dalam kesyirikan. Karena dia paham bahwa syirik merupakan dosa yang paling besar secara mutlak. Syirik adalah kriminalitas terhadap hak Allah. Syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak Allah ampuni apabila pelakunya wafat dan belum bertaubat. Dan syirik adalah dosa yang dapat menghapus amalan kebaikan seorang hamba. Oleh karena itu, hendaknya kita takut dan berhati-hati dari dosa syirik yang dapat mengotori hati.

  • Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa taat dan patuh kepada Rasulullah

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

{قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَٰفِرِينَ}

“Katakanlah: taatilah Allah dan Rasul, apabila mereka berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kufur.”

Allah mengutus Rasulullah untuk diikuti. Semua hal yang berkaitan dengan agama, baik itu ibadah ataupun muamalah (halal haram), maka patokan kita adalah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak boleh kita berinovasi dalam beribadah, karena membuat-buat perkara baru dalam ibadah adalah bid’ah. Dan bid’ah merupakan seburuk-buruk perkara. Rasulullah bersabda:

فإنَّ شرَّ الأمورِ محدثاتُها وإنَّ كلَّ مُحدَثةٍ بدعةٌ وإنَّ كلَّ بدعةٍ ضلالةٌ

“Karena sesungguhnya perkara yang paling buruk adalah perkara yang dibuat-buat (dalam masalah agama), dan inovasi dalam ibadah adalah bid’ah, dan setiap kebid’ahan adalah kesesatan.”

  • Hati yang bersih adalah hati yang menerima takdir Allah

Dalam menjalani kehidupan ini, pasti kita akan mengalami musibah, kesulitan, tantangan hidup, dan hal yang semisal. Pasti akan banyak ujian-ujian yang kita hadapi. Dan memang demikian, bukankah dunia adalah tempat ujian? Jadi tidak mengherankan apabila kita sering merasakan hal-hal yang tidak kita sukai. Namun orang-orang yang memiliki hati yang bersih, mereka akan senantiasa ridha terhadap seluruh takdir-takdir Allah. Mereka sadar bahwa semakin tinggi derajat seorang hamba, maka ujiannya pun akan semakin kompleks dan bervariasi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن عِظَمَ الجزاءِ مع عِظَمِ البلاءِ، وإن اللهَ – عز وجل – إذا أَحَبَّ قومًا ابتلاهم ؛ فمن رَضِيَ فله الرِّضَى، ومن سَخِطَ فله السُّخْطُ

“Sesungguhnya besaran pahala tergantung dari besaran musibah (yang menimpa kita), dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan memberikannya ujian. Barangsiapa yang ridha (terhadap takdir Allah), maka baginya ridha (Allah), namun Barangsiapa murka (terhadap takdir Allah), maka baginya kemurkaan (Allah).”

Semoga Allah memberikan kita taufik untuk memiliki hati yang bersih. Dan semoga kita bisa berjumpa dengan Rabb kita dengan membawa hati yang bersih.

Sumber: diringkas dan diterjemahkan dari kajian Islam Syeikh Sholeh Sindi yang berjudul “Shifaat al qalbi as saliim”

 

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading