“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar Dapat ‘Memadamkan’ Kemurkaan RABB (Allah) …

“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar Dapat ‘Memadamkan’ Kemurkaan RABB (Allah) & dapat ‘Mencegah’ Kematian yg buruk (Su-ul Khatimah)” (HR. At-Tirmidzi no. 664, hadiits dari Anas bin Malik, lihat Silsilah ash-Shahiihah no.1908)

صنائعُ المعروفِ تقي مصارعَ السوءِ و الآفاتِ و الهلكاتِ

“Perbuatan2 Baik dapat menghindarkan seseorang itu dari kematian yang buruk, bencana dan kehancuran” (HR.Al-Hakim, hadits dari Anas, Shahiihul Jaami’ 3795)

Imam Ibnu Baaz رحمه الله berkata :

من أسبابِ سوء الخاتمة التخلفُ عن صلاة الجماعة في المسجد

“Diantara sebab-sebab “Su-ul Khatimah” adalah meninggalkan shalat Berjamaah di masjid” (Fatawa Nuur Alad Darb (149)

(07). Tidak konsisten dan istiqamah di dalam ketaatannya kepada Allah Ta’ala

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ الزَّمَنَ الطَّوِيلَ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخْتَمُ لَهُ عَمَلُهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ

“Ada seseorang yang sungguh2 beramal dalam waktu yang ‘lama’ dengan amalan ahli Surga, kemudian ‘Menutup amalnya’ dgn amalan ahli Neraka” (HR.Muslim no. 2651, hadits dari Abu Hurairah)

(08). Berbuat zhalim kepada makhluk (ghibah, fitnah, durhakai orang tua dll)

Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata :

مَن حفظَ لسانهُ لأجلِ الله تعالىٰ في الدنيا، أطلقَ اللهُ لسانهُ بالشهادة عندَ الموتِ ولقاءِ الله تعالىٰ .ومَن سَرَّح لسانهُ في أعراضِ المسلمين، واتبعَ عَوراتهم، أمسكَ اللهُ لسانهُ عن الشهادةِ عند الموت

“Barangsiapa yg telah ‘menjaga’ lisannya di “dunia” karena Allah Ta’ala, maka Allah akan memberi “Kemampuan” kepadanya utk bisa mengucapkan kalimat Syahadat ketika akan mati dan ketika bertemu dgn Allah. Barangsiapa menjadikan ‘lisannya’ bebas untuk mencela kehormatan kaum muslimin, & juga mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah pun akan “menahan” lisannya mengucapkan kalimat syahadat ketika akan mati” ( Bahrud Dumuu’ I/124)

(09). Cinta dunia & tidak ingat kematian

‘Abdul Haq Al-Isybili رحمه الله berkata :
“Adapun penyebab “Terbesarnya” (SU-UL KHATIMAH) Adalah; “Tenggelam” Dalam DUNIA, BERPALING DARI “AKHIRAT” dan melakukan KEMAKSIATAN kepada Allah Ta’ala” ( Al-‘Aaqibah fii Dzikril Maut 178)

(10). Pengaruh teman bergaul yg jelek

Ulama Tabi’in, Mujahid رحمه الله berkata :
“Barangsiapa mati, maka akan Datang di hadapan dirinya orang yang Satu majelis (Setipe) Dengannya. Jika ia biasa duduk, di majelis orang yg selalu menghabiskan waktu dalam ‘kesia-siaan’, maka itu yang menjadi ‘temannya’ saat Sakaratul maut. Tapi jika di kehidupannya ia selalu duduk Bersama Ahli Dzikir (yg Senantiasa ingat Allah), maka itulah yang menjadi ‘Teman’ yang akan menemaninya saat “Sakaratul Maut” ( At-Tadzkirah Imam Al-Qurthubi I/38)

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman :

أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجۡتَرَحُواْ ٱلسَّيِّـََٔاتِ أَن نَّجۡعَلَهُمۡ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَوَآءً مَّحۡيَاهُمۡ وَمَمَاتُهُمۡۚ سَآءَ مَا يَحۡكُمُونَ

“Apakah Orang2 yang TELAH melakukan kejahatan itu mengira bahwasanya Kami akan memperlakukan mereka itu seperti Orang2 yang Beriman, & yg mengerjakan kebajikan, yaitu “sama” dalam kehidupan & kematian mereka ? Alangkah buruknya penilaian mereka” ( QS. Al-Jaatsiyah : 21)

Ustadz Najmi Umar Bakkar

Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅


View Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link