DIANTARA PENYEBAB ALLAH TURUNKAN SUATU MUSIBAH PADA DIRI SEORANG HAMBA
Rosulullah shollallaahu ‘alayhi wasallam bersabda,
.
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى
.
“Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan untuknya derajat (yang tinggi) namun amalnya tidak mencapainya, maka Allah akan timpakan padanya musibah pada :
– dirinya,
– hartanya atau
– pada anaknya,
kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah tersebut sehingga dengan sebab tersebut Allah sampaikan ia pada derajat yang telah Allah tetapkan untuknya..”
(HR. Abu Daud no. 2686)
Musibah bukan hanya untuk menggugurkan dosa..
Tidak juga selamanya menunjukkan pelakunya banyak dosa..
Namun terkadang karena amalnya yang kurang..
Sementara Allah telah menentukan derajat yang tinggi untuknya..
Maka Allah pun terus mengujinya hingga sampai kepada derajat tersebut..
Maka pujilah Allah saat ditimpa musibah..
Karena Dia tidak pernah menzalimi hamba-Nya..
📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ref : https://bbg-alilmu.com/archives/70285