”بِسْمِ اللهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ”
“Bismillâh, wassalâmu ‘alâ Rasûlillâh. Allôhummaftahlî abwâba rohmatik”.
Dalil Landasan
Fathimah radhiyallahu‘anha menuturkan,
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ قَالَ: “بِسْمِ اللهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bila masuk masjid biasa membaca “Bismillâh, wassalâmu ‘alâ Rasûlillâh” (Dengan menyebut nama Allah. Semoga keselamatan terlimpahkan kepada Rasulullah)”. HR. Ahmad (no. 26417) dan dinyatakan shahih lighairihi oleh al-Arna’uth.
Abu Usaid radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلْيَقُلْ: اللهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, hendaklah membaca: “Allôhummaftahlî abwâba rohmatik” (Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu). HR. Muslim (no. 713).
Renungan Kandungan
Doa di atas diawali dengan basmalah. Yang inti kandungannya adalah permohonan bantuan kepada Allah. Sebab tanpa pertolongan dari-Nya; kita tidak mungkin mampu melaksanakan apapun. Entah itu aktivitas duniawi maupun ukhrawi.
Rata-rata orang berangkat ke masjid bertujuan untuk melakukan berbagai macam ibadah. Menunaikan shalat, membaca al-Qur’an, berdzikir, menghadiri pengajian, dan lain-lain. Agar maksimal dalam menjalankan ibadah-ibadah itu; kita tentu memerlukan bantuan dari Allah. Karenanyalah kita membaca basmalah sebelum masuk masjid. Agar Dia berkenan membantu kita untuk mengerjakan seluruh ibadah tersebut sebaik mungkin; secara lahir, maupun batin.
Setelah itu kita mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagai bentuk penghormatan kepada beliau. Kita mendoakan keselamatan untuk beliau, baik di dunia, di alam barzakh, maupun di akhirat.
Lalu kita memohon kepada Allah agar membukakan pintu-pintu rahmat-Nya. Sebab berbagai ibadah yang dilakukan di masjid, dimaksudkan untuk meraih kasih sayang Allah, mendapatkan pahala dari-Nya dan agar masuk surga. Itu semua tidak mungkin tercapai; bila rahmat Allah tidak tercurahkan.
Di sini kita diingatkan untuk tidak mengandalkan kekuatan pribadi dan usaha lahiriah semata; walaupun sudah dirasa maksimal. Kita harus merasa rendah di hadapan Allah Yang Maha Tinggi, merasa kecil di hadapan Allah Yang Maha Besar, dan merasa lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuat. Kita harus menyadari bahwa tanpa taufik dari-Nya; tidak mungkin hati ini tergerak untuk beribadah dan tidak mungkin fisik memiliki kekuatan untuk beramal. Tanpa rahmat dari-Nya, mustahil ibadah dan amal yang kita kerjakan bakal diterima oleh-Nya. Karena itulah; kita senantiasa memohon agar pintu-pintu rahmat Allah terbuka.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 3 Dzulhijjah1445 / 10 Juni 2024