Serial Fiqih Doa dan Dzikir No: 213 – Doa Setelah Berwudhu Bag-1

Setelah membahas doa sebelum berwudhu dan ketika berwudhu, kali ini kita akan mengkaji doa setelah berwudhu. Redaksi doanya antara lain:

“‌أَشْهَدُ ‌أَنْ ‌لَا ‌إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي ‌مِنَ ‌التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ”
“Asyhadu allâ ilâha illallâh, wa anna muhammadan ‘abdullahi wa rasûluh. Allohummaj’alnî minat tawwâbîna, waj’alnî minal mutathohhirîn”.

Dalil Landasan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ ‌يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ -أَوْ فَيُسْبِغُ- الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: “‌أَشْهَدُ ‌أَنْ ‌لَا ‌إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ”؛ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ”.
“Siapapun di antara kalian yang berwudhu dengan sempurna, lalu membaca doa: “Asyhadu allâ ilâha illallâh, wa anna muhammadan ‘abdullahi wa rasûluh (Aku bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya)”; niscaya akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, dan dia boleh masuk melalui pintu manapun yang diinginkannya”. HR. Muslim (no. 234).

Di dalam riwayat lain ditambahkan:
“اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي ‌مِنَ ‌التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ”

“Allohummaj’alnî minat tawwâbîna, waj’alnî minal mutathohhirîn (Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang senantiasa bersuci)”. HR. Tirmidziy (no. 55). Riwayat ini dinilai dha’if oleh Ibn Hajar. Namun al-Albaniy menilainya sahih.

Renungan Kandungan

Hadits di atas memotivasi kita untuk berwudhu secara sempurna. Maksudnya anggota tubuh yang disyariatkan untuk terkena air wudhu, harus basah dengan baik. Tidak boleh ada yang terlewat. Semua itu dilaksanakan tanpa berlebihan dalam menggunakan air.
Adapun doa sesudah wudhu, maka diawali dengan membaca dua kalimat syahadat. Di dalam dua kalimat mulia ini terkandung prinsip keyakinan kita tentang Allah dan tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah dan diibadahi. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka harus kita yakini bahwa beliau adalah hamba Allah, sekaligus Rasul yang diutus oleh-Nya untuk ummat manusia. Konsekuensi dari mengucapkan dua kalimat ini adalah: kita wajib mengikhlaskan seluruh ibadah hanya untuk Allah saja. Serta ibadah tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang diajarkan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.

Setelah membaca dua kalimat syahadat, kita memohon kepada Allah agar dijadikan termasuk golongan yang senantiasa bertaubat dan selalu bersuci. Di sini kita diajari untuk rutin membersihkan kotoran lahir dan batin. Kotoran lahir adalah hal-hal najis, seperti air kencing, kotoran manusia, dan semisalnya. Sedangkan kotoran batin adalah dosa dan maksiat. Banyak orang hanya memperhatikan kebersihan lahiriahnya saja. Namun sayang ia kurang memperhatikan kebersihan batiniahnya.

Siapapun yang menjalankan amalan di atas, dia akan dibebaskan untuk masuk ke surga melalui pintu manapun. Delapan pintu surga terbuka untuknya. MasyaAllah! Padahal amalan ini tidak berat. ‘Sekedar’ berwudhu dengan sempurna lalu membaca doa di atas. Begitulah maha luasnya rahmat Allah. Maka jangan sampai kita menyia-nyiakan karunia tersebut.

 Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 7 Ramadhan 1445 / 18 Maret 2024

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading