Iedul Fithri dan Halal bi Halal


DAFTAR ISI

  1. Bimbingan Berhari Raya Iedul Fithri
  2. Masbuq Dalam Shalat Id
  3. Masbûk Shalat Ied, Bacaan Disela-Sela Takbir
  4. Menunda dan Mengqadha’ Shalat Ied
  5. Hukum Takbir Jama’i Di Masjid-Masjid Sebelum Shalat Ied
  6. Hukum Takbir Bersama-Sama Dengan Satu Suara

Idul Fithri dan Halal bi Halal

  1. Berjabat Tangan Sunnahkah?
  2. Mengucapakan Selamat Hari Raya dan Berpelukan Setelah Shalat Ied
  3. Hukum Berjabat Tangan Dan Mengucapkan Selamat Hari Raya
  4. Maaf-Memaafkan Dalam Rangka Hari Raya, Disyariatkan?
  5. Menyingkap Keabsahan Halal bi Halal

Idul Fithri adalah salah satu di antara dua hari raya besar yang ada dalam Islam. Biasanya dalam Idul Fithri, di negeri tercinta ini, selalu identik dengan acara halal bihalal. Entah bagaimana asal muasalnya, tetapi tradisi itu telah berlangsung sejak lama.

Yang jelas, hari Idul Fithri adalah hari dimana kaum Muslimin merayakan kegembiraannya pasca Ramadhan. Bahkan hari itu kaum Muslimin diperbolehkan bersuka ria sebagai ungkapan syukur kepada Allâh dengan melakukan kegiatan apa saja yang menyenangkan hati sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan syari’at Islam.

Ibnu Manzhur dalam Lisan al-‘Arab membawakan perkataan Ibu al-A’rabiy, “Hari raya (‘Id) dinamakan ‘Id, karena hari itu selalu berulang setiap tahun dengan kegembiraan yang selalu baru.”