Tanpa Sadar Menyaingi Allah? Waspadai Syirik Rububiyyah
![]()
Tanpa Sadar Menyaingi Allah? Waspadai Syirik Rububiyyah
Tauhid rububiyyah merupakan fondasi dasar dalam akidah Islam, yang menegaskan bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta‘ala satu-satunya Rabb sebagai Pengatur, Pencipta, Pemilik, dan Penguasa alam semesta ini. Namun, meskipun pengakuan terhadap rububiyyah Allah banyak diakui bahkan oleh kaum musyrik sekalipun, tidak berarti umat manusia terbebas dari penyimpangan dalam hal ini.
Di tengah masyarakat, berbagai bentuk syirik rububiyyah masih terjadi, baik dalam keyakinan maupun dalam praktik keseharian. Artikel ini akan membahas definisi syirik dalam rububiyyah serta memberikan contoh-contoh nyata yang dapat kita jumpai dalam kehidupan modern.
Syirik dalam hal rububiyyah dijelaskan pengertiannya oleh para ulama adalah
هو اعتِقادُ متصَرِّفٍ مع اللهِ عَزَّ وجَلَّ في أيِّ شَيءٍ مِن تدبيرِ الكَونِ؛ من إيجادٍ أو إعدامٍ، أو إحياءٍ أو إماتةٍ، أو جَلبِ خَيرٍ أو دَفعِ شَرٍّ، أو غيرِ ذلك من معاني الرُّبوبيَّةِ
“Yaitu keyakinan bahwa ada yang turut serta bersama Allah ‘azza wa jalla dalam mengatur alam semesta; baik dalam menciptakan atau melenyapkan, menghidupkan atau mematikan, mendatangkan kebaikan atau menolak keburukan, atau selain itu dari makna-makna rububiyah.” ((أعلام السنة المنشورة)) لحافظ الحكمي (ص: 24).
Padahal Allah ta’ala berfirman:
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ * يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاء وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ
“Apa saja rahmat yang Allah anugerahkan kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang Dia tahan, maka tidak ada seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (2)
“Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari kebenaran)?”(3) (QS. Fathir: 2-3)
Terdapat dua jenis kesyirikan rububiyyah yaitu syirik ta’thil dan syirik tamtsil (penyerupaan)
Jenis pertama: Syirik dalam bentuk penolakan (Syirik Ta’thil)
Definisi: Menolak keberadaan Allah atau meniadakan peran-Nya sebagai Rabb.
Dan syirik ini terbagi menjadi beberapa bentuk:
- Ateis (Ilhad)
Seperti ucapan Fir’aun yang bertanya dalam konteks mengingkari:
وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Dan siapa Tuhan semesta alam itu?” (Asy-Syu‘ara: 23).
Termasuk di dalamnya adalah penolakan yang dilakukan oleh para ateis dan komunis yang mengingkari keberadaan Tuhan Yang Maha Suci.
- Menolak adanya Pencipta bagi makhluk
Seperti keyakinan bahwa alam ini qadim (tidak bermula) dan kekal selamanya, serta tidak pernah tidak ada (tidak diciptakan).
- Menolak kesempurnaan dan perbuatan Sang Pencipta.
Seperti ucapan orang-orang yang mengingkari diutusnya para rasul, mengingkari ilmu Allah yang mendahului segala sesuatu dan takdir-Nya, serta mengingkari kebangkitan dan kehidupan setelah mati.
- Penganut paham Wahdatul Wujud:
Seperti Ibn Arabi, yang meyakini bahwa Allah dan makhluk adalah satu, sehingga menolak keberadaan Allah sebagai entitas yang terpisah.
Jenis kedua adalah syirik tamtsil (penyerupaan)
Definisi: Menyamakan Allah dengan makhluk-Nya dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya sebagai Rabb. Contoh:
- Kaum Nasrani: Meyakini trinitas, yaitu Allah terdiri dari tiga oknum: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
- Kaum Majusi: Meyakini adanya dua tuhan, yaitu tuhan cahaya (pencipta kebaikan) dan tuhan kegelapan (pencipta kejahatan).
- Kaum Shabi’in: Menyembah bintang-bintang dan meyakini bahwa bintang-bintang tersebut mengatur alam semesta.
- Sebagian kaum sufi ekstrim: Meyakini bahwa wali-wali Allah memiliki kekuasaan untuk mengatur alam semesta, memenuhi kebutuhan, dan menolak bahaya, bahkan setelah mereka wafat.
Setelah membaca uraian di atas, berikut kami berikan contoh beberapa perbuatan kesyirikan dalam rububiyyah yang mungkin sering kita jumpai di masyarakat kita
- Meyakini Adanya Kekuatan Lain dalam Memberi Rezeki atau Kesembuhan
Beberapa kepercayaan dalam Kejawen mengajarkan bahwa benda-benda tertentu atau ritual khusus dapat mendatangkan rezeki atau kesembuhan. Jika diyakini bahwa kekuatan tersebut berasal dari selain Allah, maka ini termasuk syirik rububiyyah.
- Meyakini Makhluk Gaib sebagai Pengatur Alam
Keyakinan bahwa makhluk gaib, seperti Nyi Roro Kidul, memiliki kekuasaan untuk mengatur laut selatan Jawa dan mempengaruhi nasib manusia merupakan bentuk syirik dalam rububiyyah. Meyakini bahwa makhluk selain Allah memiliki kekuasaan dalam mengatur alam semesta menyekutukan Allah dalam aspek pengaturan dan penciptaan
- Ritual Ruwatan untuk Menolak Bala
Ruwatan adalah ritual tradisional yang dilakukan untuk membersihkan seseorang dari nasib buruk atau bala. Prosesi ini sering melibatkan sesajen, jampi-jampi, dan permohonan kepada kekuatan gaib. Menganggap bahwa ritual tersebut dapat menolak bala atau mengubah nasib seseorang berarti meyakini adanya kekuatan selain Allah yang dapat mempengaruhi takdir, yang termasuk dalam syirik rububiyyah
- Trinitas dalam Kepercayaan Hindu
Dalam Hindu, dikenal konsep Trimurti yang terdiri dari Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (perusak). Meskipun dianggap sebagai manifestasi dari satu realitas ilahi, keyakinan ini tetap menyekutukan Allah dalam aspek rububiyyah, karena mengatributkan fungsi-fungsi ketuhanan kepada entitas yang berbeda.
- Penyembahan Dewi Kesuburan dalam Tradisi Agraris
Beberapa kepercayaan Timur meyakini bahwa makhluk gaib seperti jin atau roh leluhur memiliki kekuatan untuk mengatur alam atau menentukan nasib manusia. Keyakinan ini menyekutukan Allah dalam aspek pengaturan dan pemberian rezeki, karena menganggap makhluk selain Allah memiliki kekuasaan dalam urusan tersebut
- Meyakini Energi Alam atau Diri Sendiri sebagai Sumber Kekuatan
Disebutkan bawah beberapa aliran meditasi mengajarkan bahwa “energi alam semesta”, “chi”, atau “energi dalam diri” bisa menjadi sumber kesembuhan, ketenangan batin, dan pengaturan kehidupan.
Ini termasuk syirik rububiyyah karena menisbatkan kemampuan memberi manfaat atau mengatur hidup kepada selain Allah.
- Memvisualisasikan Diri sebagai Sumber Kekuatan atau Pencipta Nasib
Beberapa teknik meditasi menyuruh pelakunya membayangkan bahwa dirinya adalah pencipta realitas atau nasibnya sendiri.
Ini menyamakan kemampuan manusia dengan sifat rububiyyah Allah, yaitu sebagai pengatur dan pencipta segala sesuatu.
- Pengobatan Alternatif yang Mengandung Keyakinan Energi Gaib
Beberapa metode seperti reiki, prana, atau terapi energi seringkali disertai keyakinan bahwa energi alam atau tenaga dalam bisa menyembuhkan secara mandiri.
Jika diyakini bahwa energi itu menyembuhkan tanpa izin Allah, maka itu syirik rububiyyah.
Dan lainnya dari contoh – contoh yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Sehingga syirik rububiyyah adalah penyimpangan serius dalam akidah yang sering terjadi tanpa disadari. Memahami bentuk dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk menjaga kemurnian tauhid. Semoga Allah melindungi kita dari segala bentuk kesyirikan dan meneguhkan hati kita di atas keimanan yang benar.
Wallohu a’lam
Semoga bermanfaat baarokallohufikum
Sumber bacaan:

