Pentingnya Thaharah (Bersuci) Dalam Islam

Pentingnya Thaharah (Bersuci) Dalam Islam

10 hours yang lalu
Pentingnya Thaharah (Bersuci) Dalam Islam

Pentingnya Thaharah (Bersuci) Dalam Islam 

  1. Islam sangat memperhatikan kebersihan dan bersuci

Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya di awal dakwah: 

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

“Dan pakaianmu, maka bersihkanlah.” (QS. Al-Muddatsir: 4) 

Rasulullah ﷺ juga bersabda: 

الطُّهورُ شَطرُ الإيمانِ

“Bersuci adalah separuh dari iman.” (HR. Muslim)

  1. Allah mencintai orang-orang yang bersuci

Allah berfirman: 

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222) 

  1. Allah memuji orang-orang yang suka bersuci

Allah berfirman: 



فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

“Di dalamnya ada orang-orang yang suka menyucikan diri, dan Allah mencintai orang-orang yang bersuci.” (QS. At-Taubah: 108) 

Bersuci dalam Islam bukan hanya soal kebersihan jasmani, tetapi juga bentuk ibadah yang menunjukkan keimanan dan kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

Thaharah (bersuci) dalam Islam memiliki dua makna:

  1. Menghilangkan najis (kotoran)  

Yaitu membersihkan najis yang menempel pada tubuh, pakaian, atau tempat. Ini disebut thaharah dari khabats (kotoran).

  1. Menghilangkan hadats, yaitu bersuci dengan wudhu atau mandi besar (ghusl).

Termasuk juga hal-hal yang semakna dengan menghilangkan hadats, yaitu semua bentuk bersuci yang tidak benar-benar mengangkat hadats, atau tidak dilakukan karena hadats.

Contohnya:

– Orang yang mengalami penyakit beser (selalu keluar air kencing), dia bersuci bukan untuk menghilangkan hadats sepenuhnya, tapi untuk menjaga kesucian sebelum shalat.

– Memperbarui wudhu meskipun belum batal.

– Mencuci tangan setelah bangun tidur malam, meski belum terkena najis.

Jadi, ini semua tetap dianggap bagian dari thaharah (bersuci), meskipun tidak langsung menghilangkan hadats sepenuhnya.

Macam-Macam Thaharah (Bersuci) dalam Islam

  1. Berdasarkan Tempatnya (Letaknya) terbagi menjadi dua:
  2. Thaharah Batin (Bersuci Batin):

Yaitu menyucikan hati dari hal-hal seperti syirik (menyekutukan Allah), dengki, kebencian terhadap sesama mukmin. Ini lebih penting daripada bersuci fisik. Bahkan, thaharah badan tidak akan sah jika hati masih penuh dengan najis syirik.

– Allah berfirman:

إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik itu najis.” (QS. At-Taubah: 28)

– Nabi bersabda: 

إنَّ المؤمِنَ لا يَنجُسُ

“Sesungguhnya orang beriman itu tidak najis.” (HR. Bukhari-Muslim)

  1. Thaharah Hissiyah (Bersuci Fisik):

Yaitu membersihkan tubuh, pakaian, dan tempat dari najis atau hadats.

  1. Berdasarkan Jenisnya:
  2. Bersuci dari Hadats (hadats = keadaan tidak suci) Terbagi menjadi 3:

– Thaharah besar: mandi besar (ghusl), misalnya setelah haid, nifas, atau junub.

– Thaharah kecil: wudhu.

– Pengganti keduanya: tayamum (jika tidak bisa pakai air).

  1. Bersuci dari Najis (Kotoran) Terbagi menjadi 3:

– Dengan dicuci (ghasl): Contoh: Mencuci pakaian atau tubuh yang terkena najis.

– Dengan diusap (mash): misalnya mengusap sepatu ketika berwudhu. Contoh: Mengusap najis yang menempel pada benda keras (seperti sepatu) jika tidak bisa dicuci, atau saat membersihkan najis di permukaan keras dengan tisu basah hingga bersih.

– Dengan dipercikkan (nadh): cukup dipercikkan air. Contoh: Memercikkan air pada pakaian yang terkena najis ringan seperti air kencing anak kecil laki-laki yang belum makan makanan biasa (masih menyusu), cukup diperciki air tanpa dicuci.

Pengertian Hadats dan Macam-Macamnya

Pengertian Hadats

– Secara bahasa, hadats berasal dari kata “al-huduts” yang artinya sesuatu yang baru terjadi, atau sesuatu yang muncul setelah sebelumnya tidak ada. Kadang juga berarti kejadian yang aneh atau tidak biasa, seperti dalam istilah “muhdatsatul umur” (hal-hal baru dalam agama yang tidak ada tuntunannya).

– Secara istilah, hadats adalah keadaan tidak suci yang melekat pada tubuh seseorang dan menghalangi dirinya untuk melakukan ibadah tertentu seperti shalat, yang mensyaratkan bersuci terlebih dahulu.

Macam-Macam Hadats, Hadats terbagi menjadi dua:

  1. Hadats kecil

Yaitu hadats yang mewajibkan wudhu. Contohnya:

– Buang air kecil

– Buang air besar

– Kentut

  1. Hadats besar

Yaitu hadats yang mewajibkan mandi besar (ghusl). Contohnya:

– Berhubungan suami istri

– Keluar mani

– Haid atau nifas bagi wanita

 

Semoga bermanfaat baarokallohufikum

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link