Apakah Adil dalam Pemberian kepada Anak-Anak Harus Sama Jumlahnya? – إسماعيل بن عيسى

هل العدل بين الأولاد يقتضي المساواة؟

🎙 Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz (wafat 1420 H) rahimahullah

س: ورد في الحديث: اتقوا الله واعدلوا بين أولادكم فهل المقصود المساواة المطلقة أم للذكر مثل حظ الأنثيين أسوة في الميراث، فالحديث على ما أظن يقول: أكلهم أعطيتهم مثل ذلك فكلمة مثل إن صحت توحي بالمساواة المطلقة، اللهم إلا إن كان يتكلم عن الذكور فقط، أفيدونا أفادكم الله.

Pertanyaan:

Ada hadis yang menyatakan: “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah di antara anak-anakmu.”

Apakah ini berarti kesamaan mutlak? Ataukah seorang laki-laki berhak mendapatkan bagian yang sama dengan bagian dua perempuan mengikuti aturan dalam warisan?

Saya mengira hadis tersebut berbunyi: “Apakah engkau memberikan semisal itu kepada mereka semua?”

Kata “semisal”, jika benar, menyiratkan kesamaan mutlak, kecuali jika hadis itu sedang membicarakan tentang laki-laki saja. Mohon beri tahu kami, semoga Allah memberkahi Anda.

ج: الحديث صحيح رواه الشيخان عن النعمان بن بشير  أن أباه أعطاه غلاما فقالت أمه: لا أرضى حتى يشهد رسول الله عليه الصلاة والسلام فذهب بشير بن سعد إلى النبي ﷺ وأخبره بما فعل فقال: أكل ولدك أعطيته مثل ما أعطيت النعمان فقال: لا، فقال الرسول: اتقوا الله واعدلوا بين أولادكم.

Jawaban:

Hadis ini sahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu bahwa ayahnya memberinya seorang budak. Ibunya berkata, “Aku tidak rida sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi saksi.”

Basyir bin Sa’ad menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan apa yang telah dilakukannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah engkau telah memberikan kepada semua anak-anakmu sama seperti yang engkau berikan kepada Nu’man?”

Basyir menjawab, “Tidak.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap anak-anakmu!”

فدل ذلك على أنه لا يجوز تفضيل بعض الأولاد على بعض في العطايا أو تخصيص بعضهم بها فكلهم ولده وكلهم يرجى بره فلا يجوز أن يخص بعضهم بالعطية دون بعض، 

Hadis ini menunjukkan bahwa tidak boleh mengutamakan sebagian anak dalam pemberian atau mengkhususkan sebagian mereka, karena mereka semua adalah anak-anaknya dan semua diharapkan berbakti kepadanya, sehingga tidak boleh mengkhususkan pemberian untuk sebagian anak saja.

واختلف العلماء رحمة الله عليهم هل يسوى بينهم ويكون الذكر كالأنثى أم يفضل الذكر على الأنثى كالميراث على قولين لأهل العلم، والأرجح أن تكون العطية كالميراث وأن التسوية تكون بجعل الذكر كالأنثيين فإن هذا هو الذي جعله الله لهم في الميراث وهو سبحانه الحكم العدل، 

Para ulama, semoga Allah merahmati mereka, berbeda pendapat menjadi dua pendapat tentang apakah mereka harus diperlakukan sama sehingga pemberian untuk anak laki-laki harus seperti anak perempuan, atau apakah anak laki-laki harus lebih banyak daripada anak perempuan seperti dalam warisan. Pendapat yang paling kuat adalah bahwa pemberian harus seperti warisan dan kesamaan adalah dengan menjadikan bagian anak laki-laki sama dengan dua kali bagian anak perempuan, karena inilah yang telah Allah tetapkan untuk mereka dalam warisan dan Dia, Maha Suci Allah, adalah hakim yang adil.

فيكون المؤمن في عطيته لأولاده كذلك كما لو خلفه لهم بعد موته للذكر مثل حظ الأنثيين، وهكذا إذا أعطاهم في حال حياته يعطي الذكر مثل حظ الأنثيين، 

Maka, pemberian seorang mukmin kepada anak-anaknya juga seperti itu, sebagaimana kalau ia meninggalkan warisan bagi mereka setelah kematiannya. Anak laki-laki mendapatkan dua bagian anak perempuan. Begitu pula, jika ia memberi kepada mereka semasa hidupnya, maka ia memberi kepada laki-laki sebanyak dua bagian anak perempuan.

هذا هو العدل بالنسبة إليهم وبالنسبة إلى أمهم وأبيهم، وهذا هو الواجب على الأب والأم أن يعطوا الأولاد، وهكذا للذكر مثل حظ الأنثيين وبذلك يحصل العدل والتسوية كما جعل الله ذلك عدلا في إرثهم من أبيهم وأمهم[1].

Ini adalah keadilan bagi mereka dan bagi ibu dan bapak mereka. Inilah yang wajib yang dilakukan oleh ayah dan ibu dalam pemberian kepada anak-anaknya. Anak laki-laki diberi dua bagian anak perempuan. Dengan demikian, keadilan dan kesamaan akan terwujud, sebagaimana Allah telah menjadikan pembagian dengan cara ini dalam warisan mereka dari ayah dan ibu mereka sebagai bentuk keadilan.

من برنامج (نور على الدرب) شريط رقم (53)، (مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز 6/ 476).

Dari program (Nur ‘ala Ad-Darb), kaset nomor 53, (Kumpulan Fatwa dan Artikel Syekh Ibnu Baz 6/476).

Diterjemahkan dengan Google Translate dengan beberapa perubahan.

Sumber:

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link