Apakah Dosa Kufur Dan Nifaq Itu Sebanding Dengan Syirik?

Apakah Dosa Kufur Dan Nifaq Itu Sebanding Dengan Syirik?

1 day yang lalu
Apakah Dosa Kufur Dan Nifaq Itu Sebanding Dengan Syirik?

Apakah Dosa Kufur Dan Nifaq Itu Sebanding Dengan Syirik?

Syirik, kufur, dan nifaq—tiga istilah yang sering kita dengar sebagai dosa besar yang membatalkan iman. Namun, benarkah dosa kufur dan nifaq memiliki kedudukan yang sama beratnya dengan syirik? Atau adakah tingkatan dan perbedaan di antara ketiganya dalam pandangan syariat? Memahami perbedaan ini bukan sekadar kajian ilmiah, tapi juga pengingat agar kita senantiasa menjaga keikhlasan dan keteguhan dalam iman.

Dalam pandangan syariat, tidak ada perbedaan dari sisi nasib mereka di akhirat, antara orang kafir, musyrik, dan munafik (nifaq besar), karena ketiganya sama-sama akan kekal di dalam neraka.

Allah Ta’ala berfirman:  

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik akan berada di neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk.”  (QS. Al-Bayyinah: 6)

Allah juga berfirman: 

إِنَّ اللَّهَ يَجْمَعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا 

“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam semuanya.”  (QS. An-Nisa: 140)

Para ulama kemudian menyusun istilah untuk membedakan jenis kekufuran:

  1. Munafik: Orang yang menampakkan keislaman namun menyembunyikan kekufuran di dalam hati. Inilah nifaq akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam.
  2. Musyrik: Orang yang mempersembahkan ibadah—yang seharusnya hanya untuk Allah—kepada selain-Nya, atau mempersekutukan Allah dalam ibadah.
  3. Kafir: Orang yang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keimanan, baik dari segi keyakinan, ucapan, atau perbuatan, sebagaimana dijelaskan dalam hukum syariat.

Dalam menjelaskan makna kufur, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:



الكُفْرُ وَهُوَ نَقِيضُ الإِيمَانِ قَدْ يَكُونُ تَكْذِيبًا فِي الْقَلْبِ، فَهُوَ مُنَاقِضٌ لِقَوْلِ الْقَلْبِ وَهُوَ التَّصْدِيقُ، وَقَدْ يَكُونُ الْكُفْرُ عَمَلًا قَلْبِيًّا كَبُغْضِ اللهِ تَعَالَى أَوْ آيَاتِهِ أَوْ رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالَّذِي يُنَاقِضُ الْحُبَّ الإِيمَانِيَّ وَهُوَ آكَدُ أَعْمَالِ الْقُلُوبِ وَأَهَمُّهَا، كَمَا أَنَّ الْكُفْرَ يَكُونُ قَوْلًا ظَاهِرًا يُنَاقِضُ قَوْلَ اللِّسَانِ، وَتَارَةً يَكُونُ عَمَلًا ظَاهِرًا كَالْإِعْرَاضِ عَنْ دِينِ اللهِ تَعَالَى وَالتَّوَلِّي عَنْ طَاعَةِ اللهِ وَرَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ بِهَذَا يُنَاقِضُ عَمَلَ الْجَوَارِحِ الْقَائِمَ عَلَى الاِنْقِيَادِ وَالْخُضُوعِ وَالْقَبُولِ لِدِينِ اللهِ تَعَالَى. اِنْتَهَى.

Kufur, yang merupakan lawan dari iman, terkadang berupa pendustaan dalam hati, maka ia bertentangan dengan keyakinan hati yaitu pembenaran. Dan terkadang kufur berupa amalan hati seperti membenci Allah Ta‘ala, ayat-ayat-Nya, atau Rasul-Nya ﷺ, yang mana hal itu bertentangan dengan cinta iman, yaitu amalan hati yang paling kuat dan paling penting. Demikian pula, kufur bisa berupa ucapan yang tampak, yang bertentangan dengan ucapan lisan. Dan terkadang pula kufur berupa amalan lahir, seperti berpaling dari agama Allah Ta‘ala dan menolak ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Dengan demikian, kufur ini bertentangan dengan amalan anggota badan yang berdiri di atas sikap tunduk, patuh, dan menerima agama Allah Ta‘ala. Selesai.

Selesai kutipan dari Nawaqid al-Iman al-Qawliyyah wal-‘Amaliyyah karya Syaikh Dr. Abdul Aziz Abdul Lathif.

Imam Nawawi rahimahullah juga berkata dalam Syarah Shahih Muslim:

اَلشِّرْكُ وَالْكُفْرُ قَدْ يُطْلَقَانِ بِمَعْنًى وَاحِدٍ، وَقَدْ يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَيُخَصُّ الشِّرْكُ بِعَبَدَةِ الْأَوْثَانِ وَغَيْرِهَا مِنَ الْمَخْلُوقَاتِ مَعَ اعْتِرَافِهِمْ بِاللهِ تَعَالَى كَكُفَّارِ قُرَيْشٍ، فَيَكُونُ الْكُفْرُ أَعَمَّ مِنَ الشِّرْكِ. اِنْتَهَى.

Istilah syirik dan kufur terkadang digunakan dengan makna yang sama, dan terkadang dibedakan antara keduanya. Syirik dikhususkan kepada para penyembah berhala dan dari makhluk lainnya, meskipun mereka mengakui keberadaan Allah, seperti orang-orang kafir Quraisy. Maka, kufur mencakup makna yang lebih luas daripada syirik – Selesai.

Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa kufur, syirik, dan nifaq adalah bentuk-bentuk penyimpangan akidah yang sangat berbahaya dan memiliki konsekuensi besar di akhirat. Meskipun istilahnya berbeda, ketiganya dapat membawa pelakunya pada kesudahan yang sama: kekal di neraka, jika tidak bertobat sebelum ajal tiba. 

Karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami bentuk-bentuk kekufuran, menjauhi segala sebab yang bisa menjerumuskannya, serta senantiasa menjaga keikhlasan, ketaatan, dan ketundukan hanya kepada Allah semata. 

Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari tergelincirnya dalam kesyirikan, kekufuran, dan kemunafikan.

Wallohu a’lam, semoga bermanfaat wa baarokallohufikum.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link