🎙 Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz (wafat 1420 H) rahimahullah
السؤال: هذه الرسالة وردت عن المسح والتيمم في الصلاة، يقول مرسلها وهو لم يذكر اسمه في هذه الرسالة: أصاب أصبع رجلي الإبهام جرح تعفن وأدخلت المستشفى، وأجريت له عملية، وبقي هذا الجرح ستة أشهر لم يبرأ، يغير له الأطباء يوم بعد الآخر ويربطونه بالشاش، وكلما توضأت أمسح على الأصبع، فهل يجزئ هنا المسح عن التيمم؟ مع العلم أن الماء يصل إلى جميع محلات الوضوء ما عدا الأصبع المربوطة، وإذا ربط الشاش فوق الدواء لم يخرج منها شيء، أجيبونا رحمكم الله؟
Pertanyaan:
Surat ini tentang cara mengusap dan tayamum untuk salat. Pengirim bertanya dan dia tidak menyebutkan namanya dalam surat ini:
Ibu jari kakiku mengalami luka yang membusuk dan aku masuk ke rumah sakit. Operasi pun dilakukan. Luka tersebut selama enam bulan tak kunjung sembuh. Para dokter mengganti dan membalutnya dengan kain kasa setiap hari. Setiap kali wudu, aku hanya membasuh di atas jari-jari. Apakah perbuatan mengusap ini sudah mencukupi dari tayamum? Perlu diketahui bahwa air bisa sampai ke seluruh anggota badan wudu selain jari yang diperban tersebut. Jika kasa diperbankan di atas obat, tidak ada bagian yang merembes keluar darinya. Berilah kami jawaban! Semoga Allah merahmati Anda.
الجواب: لا شك أن مسح الجبيرة كافي عن التيمم، فإذا مسح على الجبيرة التي على الجرح عند غسل الرجل التي فيها الجرح كفى ذلك والحمد لله، ولا يحتاج إلى التيمم، وهذا هو الواجب عليه عند وجود الجرح الذي عليه الشاش.. عليه الجبيرة، يمسح على الجبيرة يعمها بالمسح ويكفي عند غسل الرجل والحمد لله. نعم.
Jawaban:
Tidaklah diragukan bahwa mengusap gips mencukupi dari tayamum. Jadi apabila dia mengusap di atas gips/perban yang berada di atas lukanya ketika membasuh kakinya yang terluka, yang demikian itu sudah cukup. Alhamdulillah.
Dia tidak perlu melakukan tayamum. Inilah yang wajib dia lakukan ketika ada luka yang dipasangi perban atau gips. Yaitu, dia mengusap di atas gips ke seluruh permukaannya. Cara ini sudah cukup ketika membasuh kaki. Alhamdulillah.
Sumber:

