Rosulullah sholallahu ‘alayhi wasallam bersabda
” يَحْضُرُ الْجُمُعَةَ ثَلَاثَةٌ: فَرَجُلٌ حَضَرَهَا يَلْغُو ، فَذَاكَ حَظُّهُ مِنْهَا، وَرَجُلٌ حَضَرَهَا بِدُعَاءٍ، فَهُوَ رَجُلٌ دَعَا اللهَ عَزَّ وَجَلَّ، فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُ، وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُ، وَرَجُلٌ حَضَرَهَا بِإِنْصَاتٍ وَسُكُوتٍ ، وَلَمْ يَتَخَطَّ رَقَبَةَ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُؤْذِ أَحَدًا، فَهِيَ كَفَّارَتُهُ إِلَى الْجُمُعَةِ الَّتِي تَلِيهَا، وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، فَإِنَّ اللهَ يَقُولُ: {مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ، فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا} [الأنعام: ١٦٠] “
Yang menghadiri Jum’at ada tiga jenis manusia :
1. Orang yang menghadirinya dengan melakukan perbuatan sia-sia, dan itulah bagiannya
2. Orang menghadirinya sambil berdo’a, maka dia adalah orang yang berdo’a kepada Allah Ta’ala, jika Allah menghendaki, maka Allah kabulkan dan jika tidak, maka Allah mencegahnya.
3. 0rang yang menghadirinya dengan diam dan tak berbicara, tidak melangkahi leher seorang muslim dan tidak menyakiti seorang pun. Maka itu menjadi penghapus dosa hingga jum’at berikutnya, dan ditambah 3 hari. Demikian itu, sebab Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Barangsiapa yang melakukan satu kebaikan maka baginya mendapatkan sepuluh kali lipat yang semisalnya..(An ‘Aam 160)..”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad yang Hasan)


