Tiga Kekuatan Hati dalam Ibadah: Raghbah, Rahbah, dan Khusyuk’
![]()
Tiga Kekuatan Hati dalam Ibadah: Raghbah, Rahbah, dan Khusyuk’
Dalam menjalani hidup, kita tak lepas dari harapan, ketakutan, dan rasa tunduk kepada sesuatu yang lebih besar dari diri kita. Islam mengarahkan semua itu agar tertuju hanya kepada Allah semata. Raghbah (harap), rahbah (takut), dan khusyuk (tunduk) bukan sekedar perasaan, tapi bagian dari inti ibadah yang paling dalam.
Namun, ketika rasa harap dan takut itu bergeser kepada selain Allah — seperti kepada dukun, kuburan, atau makhluk lain — maka itulah kesyirikan yang sangat berbahaya.
Artikel ini mengulas pentingnya menjaga kemurnian ibadah hati: raghbah, rahbah, dan khusyuk, agar tetap lurus hanya untuk Allah.
Dalil tentang permasalahan ini
Dalil bahwa rasa raghbah (harap), rahbah (takut), dan khusyu itu bagian dari ibadah adalah firman Allah Ta’ala:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, serta Kami perbaiki istrinya baginya. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan takut, dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
Penjelasan ringkas:
Ayat ini menjadi bukti bahwa rasa harap pada rahmat Allah (raghbah), rasa takut dari azab-Nya (rahbah), serta khusyuk dan tunduk kepada-Nya, merupakan bentuk ibadah yang mulia.
Allah memuji para nabi dan orang-orang shaleh karena mereka:
– Selalu bersegera dalam melakukan kebaikan dan ibadah,
– Berdoa hanya kepada Allah,
– Menggabungkan rasa harap akan pahala dan takut akan azab dalam doa mereka,
– Serta bersikap khusyuk, tunduk, dan merendahkan diri di hadapan-Nya.
Semua ini menunjukkan kesempurnaan pengenalan mereka terhadap Allah dan bentuk ibadah yang tinggi kepada-Nya.
Definisi ringkas dari ketiga jenis ibadah ini
– Raghbah (harap kepada Allah) secara syar’i adalah
إرادة مرضاة الله في الوصول إلى المقصود محبة له ورجاء
“keinginan untuk meraih ridha Allah dalam mencapai tujuan, yang disertai rasa cinta dan harapan kepada-Nya”.
– Rahbah (takut kepada Allah) secara syar’i adalah
فرار القلب إلى الله ذعرًا وفزعًا، مع عمل ما يرضيه
“larinya hati kepada Allah karena rasa takut dan cemas, sambil tetap berusaha melakukan apa yang Allah ridhai”.
– Khusyu’ kepada Allah secara syar’i adalah
فرار القلب إلى الله ذعرًا وفزعًا مع الخضوع له
“larinya hati kepada Allah karena takut dan cemas, disertai dengan tunduk dan merendah di hadapan-Nya”.
Perbedaan antara raghbah (harap penuh minat) dan rahbah (takut cemas) adalah:
Raghbah adalah bentuk khusus dari harapan (raja’). Jika raja’ itu artinya berharap atau menginginkan, maka raghbah adalah ketika harapan itu begitu kuat hingga berubah menjadi permintaan atau permohonan.
Sedangkan rahbah adalah bentuk khusus dari rasa takut, yakni rasa takut yang disertai kecemasan dan kekhawatiran mendalam.
Jadi, raghbah adalah tingkatan tertinggi dari harapan (raja’), dan rahbah adalah tingkatan tertinggi dari rasa takut (khauf).
Keduanya merupakan gabungan dari harapan dan rasa takut, namun dalam raghbah lebih dominan harapannya, dan dalam rahbah lebih dominan rasa takutnya.
Contoh kasus:
Untuk memperjelas keterangan di atas berikut beberapa contoh kesyirikan di masyarakat yang berkaitan dengan raghbah (harap), rahbah (takut), dan khusyuk (tunduk/merendah) kepada selain Allah:
- Raghbah (harap):
– Berharap berkah, kesuksesan, atau rezeki dari kuburan orang “keramat”, bukan dari Allah.
– Meminta hujan atau panen kepada penunggu gunung, laut, atau pohon besar.
– Menaruh harapan pada dukun atau paranormal agar usaha lancar atau jodoh datang.
- Rahbah (takut):
– Takut ditimpa musibah jika tidak memberi sesajen kepada penunggu tempat angker.
– Takut celaka kalau tidak ikut ritual adat yang bertentangan dengan syariat.
– Takut kepada orang sakti melebihi takut kepada Allah, sampai tidak berani menegur kemungkarannya.
- Khusyuk (tunduk/merendah):
– Tunduk, menangis, dan memohon dengan khusyuk di depan kuburan wali, seperti saat berdoa kepada Allah.
– Diam dan menunduk penuh hormat di hadapan dukun atau tokoh “spiritual”, seolah dia bisa memberi manfaat atau mudarat.
– Sujud atau bersimpuh di hadapan makhluk halus atau jimat dalam suatu ritual.
Semua bentuk ini termasuk kesyirikan besar jika diyakini bahwa selain Allah dapat memberikan manfaat atau menolak mudharat secara mandiri.
Sebagai penutup, marilah kita jaga hati agar hanya tertuju kepada Allah dalam rasa harap (raghbah), takut (rahbah), dan tunduk (khusyuk). Jangan sampai rasa-rasa ini tercampur pada selain-Nya, karena itulah hak Allah yang paling agung dalam ibadah. Keselamatan dunia dan akhirat ada pada keikhlasan tauhid dan bersihnya hati dari segala bentuk kesyirikan. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang hanya bergantung kepada-Nya, dalam setiap harap, takut, dan tunduk.
Semoga bermanfaat baarokallohufikum


