خَالِدٍ، عَنۡ عِكۡرِمَةَ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ
رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مَكَّةَ، وَلَمۡ تَحِلَّ لِأَحَدٍ
قَبۡلِي وَلَا لِأَحَدٍ بَعۡدِي، وَإِنَّمَا حَلَّتۡ لِي سَاعَةً مِنۡ نَهَارٍ،
وَلَا يُخۡتَلَى خَلَاهَا، وَلَا يُعۡضَدُ شَجَرُهَا، وَلَا يُنَفَّرُ
صَيۡدُهَا، وَلَا يُلۡتَقَطُ لُقَطَتُهَا إِلَّا لِمُعَرِّفٍ). وَقَالَ
عَبَّاسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ: إِلَّا الۡإِذۡخِرَ، لِصَاغَتِنَا
وَلِسُقُفِ بُيُوتِنَا. فَقَالَ: (إِلَّا الۡإِذۡخِرَ). فَقَالَ عِكۡرِمَةُ:
هَلۡ تَدۡرِي مَا يُنَفَّرُ صَيۡدُهَا؟ هُوَ أَنۡ تُنَحِّيَهُ مِنَ الظِّلِّ
وَتَنۡزِلَ مَكَانَهُ. قَالَ عَبۡدُ الۡوَهَّابِ، عَنۡ خَالِدٍ: لِصَاغَتِنَا
وَقُبُورِنَا. [طرفه في:
١٣٤٩].
2090. Ishaq telah menceritakan kepada kami: Khalid bin ‘Abdullah menceritakan
kepada kami dari Khalid, dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu
‘anhuma—:
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya Allah telah
menjadikan Makkah sebagai tempat suci. Makkah tidak halal bagi seorang pun
sebelumku dan seorang pun sesudahku. Makkah dihalalkan untukku hanya sesaat di
siang hari. Rumputnya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang,
hewan buruannya tidak boleh ditakut-takuti, dan barang yang jatuh tidak boleh
dipungut kecuali untuk yang mengumumkan.”‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib berkata, “Kecuali idzkhir untuk tukang emas kami
dan untuk atap rumah kami.”Rasulullah bersabda, “Kecuali idzkhir.”
‘Ikrimah berkata: Apakah engkau tahu apa arti yunaffaru shaiduha? Yaitu engkau
membuat hewan itu menyingkir dari tempat yang teduh lalu engkau menempati
tempatnya.
‘Abdul Wahhab berkata dari Khalid: untuk tukang emas kami dan untuk pekuburan
kami.
