Ini semua berkaitan dengan kehendak Allāh, bahwa semua yang terjadi baik yang b…

Ini semua berkaitan dengan kehendak Allāh, bahwa semua yang terjadi baik yang berkaitan dengan perbuatan Allāh maupun perbuatan makhluk, maka semuanya terjadi dengan kehendak Allāh Subhānahu wa Ta’āla

الإيمان بأن جميع الْكَائِنَات مخلوقة لله بذواتها

⑷ Mengimani semua selain Allāh adalah makhluk, baik itu manusia maupun perbuatannya (dzat dan sifatnya atau gerakkannya) sehingga tidak ada selain Allāh kecuali semuanya adalah ciptaan Allāh Ta’āla.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

_”Allāh-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu”._

(QS. Ash-Shāffāt: 96)

ٱللَّهُ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍۢ

_”Allāh menciptakan segala sesuatu.”_

(QS. Az-Zumar: 62)

Sehingga segala sesuatu yang ada semuanya ciptakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Yang perlu ditegaskan bahwa beriman kepada takdir itu tidak meniadakan adanya kehendak dan qudrah (kekuatan) bagi makhluk.

Bersama dengan kita mengimani tentang ilmu Allāh, masyīah (kehendak Allāh), kitab catatan takdir Allāh, semua itu adalah makhluk Allāh. Maka mengimani takdir, tidak meniadakan masyīah (kehendak) dan qudrah (kekuatan) bagi makhluk.

Sebagaimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan tentang kita (manusia) tentang masyīahnya para makhluk.

Allāh berfirman:

فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا

_”Barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.”_

(QS. An-Nabā: 39)

فَأْتُوا۟ حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ

_”Ketika Allāh berbicara tentang suami-istri, Allāh berbicara dengan tamsīl, “Silahkan datangi kebun kalian dari arah mana yang kalian kehendaki.”_

(QS. Al-Baqarah: 223)

Sehingga -مَن شَآءَ أَنَّىٰ شِئْتُمْ – menunjukkan manusia mempunyai kehendak. Karena ini untuk membantah orang-orang yang mereka mengingkari tentang kehendak Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam kehidupan para makhluk.

Adapun manusia mempunyai istithā’ah (إستطاعة) manusia mempunyai kemampuan.

Allāh katakan:

فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ

_”Bertaqwalah kalian kepada Allāh sesuai dengan kemampuan kalian.”_

(QS. At-Taghābun: 16)

Sehingga Allāh menegaskan Allāh memiliki qudrah (kemampuan)

Sebagaimana Allāh katakan:

 لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

_”Allāh tidak akan membebankan kepada jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.”_

(QS. Al-Baqarah: 286)

Dan kenyataannya juga demikian, bahwasanya manusia memiliki masyīah (kehendak) qudrah (kekuatan) dan manusia pun menyadari akan perkara ini.

Ada sesuatu yang terjadi dengan kehendak dan kekuatan Allāh juga dengan kehendak dan kekuatan manusia, ada juga sesuatu yang terjadi di luar kehendak manusia.

Seperti menggigil, perbuatan refleks, perbuatan ini di luar kehendak manusia tapi secara umum apa yang dilakukan manusia adalah dengan kehendak dan kemampuannya.

In syā Allāh, kita akan lanjutkan pembahasan ini pada pembahasan berikutnya.

Semoga bermanfaat.

و صلى الله عليه وسلم الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____


View Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link