Mengorbankan Tauhid Demi Rasa Aman: Fenomena Penyembelihan karena Jin
![]()
Mengorbankan Tauhid Demi Rasa Aman: Fenomena Penyembelihan karena Jin
Dalam sebagian masyarakat, masih ada keyakinan dan praktik yang keliru terkait dunia gaib, khususnya jin. Salah satu contohnya: menyembelih hewan (tumbal) karena takut diganggu jin. Ketika ditanya, sebagian orang berdalih, “Ini disembelih untuk Allah, tapi agar jin tidak mengganggu.”
Sekilas, ucapannya terdengar islami: “untuk Allah.” Tapi ternyata, niat di baliknya justru menunjukkan rasa takut kepada jin. Inilah yang disebut oleh para ulama sebagai syirik akbar—kesyirikan besar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, karena telah memberikan bentuk ibadah (yaitu penyembelihan) kepada selain Allah.
Syaikh Dr. Muhammad Hasan Abdul Ghaffar -hafidzahullah- menjelaskan
: إذا ذبح للجن فهذا شرك أكبر، حتى لو قال: أنا أذبح لله خوفاً من الجن، فتعارض الظاهر والباطن، والقرائن المحتفه أثبتت لنا أنك فعلت ذلك لدفع خوفك من الجن، والله جل في علاه بين لنا كفر الكافرين، فقال: وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنْ الإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنْ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً [الجن:6]، فهذا شرك أكبر؛ لأنه اعتقد في الجن ما لا يعتقد إلا في الله جل في علاه.
Jika seseorang menyembelih hewan dengan maksud “untuk Allah” tapi karena takut pada jin, maka itu tetap termasuk syirik akbar. Meski secara lisan dia berkata “ini untuk Allah”, tapi kenyataannya ia melakukannya untuk menghindari gangguan jin. Ini menunjukkan adanya pertentangan antara ucapan dan niat dalam hati. Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa meminta perlindungan kepada jin adalah bentuk kesyirikan:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنْ الإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنْ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً
“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada laki-laki dari kalangan jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
Maka menyembelih karena takut kepada jin adalah syirik, karena dalam hatinya ia meyakini bahwa jin bisa memberi manfaat atau bahaya, padahal keyakinan seperti itu hanya layak kepada Allah.
Sumber :
Kesimpulan
Ucapan seperti, “Ini disembelih untuk Allah, tapi agar jin tidak mengganggu,” merupakan pernyataan yang saling bertentangan. Secara lahir tampak ditujukan kepada Allah, namun maksud sebenarnya adalah karena takut kepada jin. Ini menunjukkan adanya campur aduk dalam niat, yang pada dasarnya adalah bentuk penyimpangan dari tauhid.
Ibadah harus dilakukan dengan niat yang murni hanya untuk Allah. Jika seseorang menyembelih dengan maksud agar terhindar dari gangguan jin, maka hakikatnya ia telah menjadikan jin sebagai pihak yang ditakuti dan diharapkan, padahal sikap seperti ini hanya boleh ditujukan kepada Allah. Maka, perbuatan tersebut tergolong ke dalam kesyirikan besar karena menggantungkan rasa takut dan tujuan ibadah kepada selain Allah.
Semoga Allah menjaga hati kita tetap lurus di atas tauhid, menjauhkan kita dari segala bentuk kesyirikan, dan memberikan kita pemahaman yang benar dalam beragama.
Ya Allah, wafatkanlah kami dalam keadaan mentauhidkan-Mu dan jauh dari syirik. Aamiin.

