Kesombongan yang Tersembunyi – KAJIAN SUNNAH BANDUNG (KSB)


Kesombongan yang Tersembuni

Bismillah,

Nasihat Tajam dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah

Kesombongan adalah penyakit hati yang halus namun sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan amal, menjauhkan seseorang dari kebenaran, dan mendatangkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Biasanya kesombongan tampak dalam sikap dan ucapan yang jelas. Namun, salah satu bentuk kesombongan yang paling berbahaya adalah kesombongan yang bersembunyi di balik tawadhu.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

Kesombongan kadang tersembunyi di balik bentuk tawadhu.” [Majmu’ Al-Fatawa]

Ucapan ini mengingatkan bahwa tidak semua yang tampak rendah hati benar-benar berasal dari hati yang ikhlas. Ada orang yang terlihat lembut, rendah hati, menahan diri, tetapi pada hakikatnya menyembunyikan kesombongan yang lebih halus dari debu.

.

Apa yang Dimaksud Kesombongan Tersembunyi?

Kesombongan tersembunyi adalah bentuk kibr yang tidak tampak secara luar, tetapi bersemayam dalam hati. Seseorang mungkin menampilkan diri seakan-akan tawadhu, namun:

 hatinya merasa lebih baik dari orang lain,

 meremehkan pendapat atau amal orang lain,

 ingin dipuji karena kerendahan hatinya,

 merasa diri paling benar, paling ilmiah atau paling suci.

Inilah bentuk kibr yang paling sulit disadari oleh pelakunya.

.

Dalil Al-Qur’an tentang Bahaya Kesombongan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” [QS. An-Nahl: 23]

Kesombongan, baik yang tampak maupun tersembunyi, termasuk sifat yang dibenci Allah.

Dalam ayat lain Allah memperingatkan:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا

“Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan penuh kesombongan.” [QS. Al-Isra’: 37]

Ayat ini mencakup kesombongan yang tampak maupun kesombongan batin yang lebih dalam.

Dalil Sunnah tentang Hakikat Kesombongan

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji zarrah dari kesombongan.” [Hadits Riwayat Muslim]

Ketika ditanya tentang makna kibr, beliau menjelaskan:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” [Riwayat Muslim]

Kesombongan yang tersembunyi sering muncul dalam bentuk ini: merasa paling benar dan memandang rendah orang lain, meski secara luar tampak tawadhu.

.

Contoh Kesombongan yang Menyamar Sebagai Tawadhu

1.Merasa diri sangat tawadhu

Ketika seseorang bangga dengan kerendahan hatinya, itu bukan tawadhu, tapi kesombongan dalam bentuk baru.

2.Beramal untuk dipuji atas sikap rendah hati

Misalnya bersikap lembut atau sederhana agar dianggap saleh dan rendah hati.

3.Menolak nasihat sembari berkatasaya ini rendah hati

Di balik ucapan itu sebenarnya ia tidak menerima kebenaran.

4.Menunjukkan ketawadhuan secara berlebihan

Misalnya menolak dipuji tetapi dengan cara yang menjadikan dirinya tetap pusat perhatian.

5.Meremehkan orang lain dalam hati, meskipun secara lahir tampak sopan

Inilah bentuk kibr yang sangat tipis tetapi tajam.

.

Bagaimana Mengobati Kesombongan Tersembunyi?

1.Memperbanyak muhasabah diri

Mengevaluasi apakah amal dan sikap kita benar-benar ikhlas atau karena ingin dilihat baik.

2.Mengingat kebesaran Allah dan kehinaan diri

Kesombongan muncul ketika lupa bahwa kita hanyalah hamba yang penuh dosa dan kekurangan.

3.Menyembunyikan amal saleh sebisa mungkin

Karena amal yang tersembunyi lebih aman dari riya dan kibr.

4.Menerima kebenaran meski datang dari orang biasa

Inilah ciri tawadhu yang sejati.

5.Banyak berdoa meminta perlindungan dari penyakit hati

Doa yang dianjurkan:

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ

“Ya Allah, sucikanlah hatiku dari kemunafikan dan amal perbuatanku dari riya’.”

.

Kesimpulan

Kesombongan bukan hanya tampak dalam sikap yang keras dan angkuh, tetapi juga bisa tersembunyi di balik penampilan tawadhu. Inilah yang diingatkan oleh Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahwa sebagian orang memperlihatkan kerendahan hati namun menyimpan perasaan lebih baik dari orang lain.

Al-Qur’an dan Sunnah telah menjelaskan bahwa kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah dan dapat menghancurkan amal seorang hamba, bahkan menghalanginya masuk surga jika tidak segera ditinggalkan.

Tawadhu yang sejati lahir dari hati yang mengenal Allah, merasa hina di hadapan-Nya, dan mudah menerima kebenaran dari siapa pun.

Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link