Imam asy-Sya’bi rahimahullah mengatakan,
إنما كان يطلب هذا العلم من اجتمعت فيه حصلتان: العقل، والنسك.
“Dahulu, orang yang menuntut ilmu (agama) adalah orang yang memiliki dua perangai: (senantiasa menggunakan) akal yang lurus dan semangat dalam beribadah.
فإن كان عاقلا ولم يك ناسكا، قال: هذا أمر لا يناله إلا النسك، فلم يطلبه، وإن كان ناسكا ولم يكن عاقلا، قال هذا أمر لا يناله إلا العقلاء، فلم يطلبه
Jika orang itu memiliki akal namun tidak semangat dalam beribadah, ia akan mengatakan, ‘Urusan ini tidak akan diraih, kecuali oleh orang yang gemar beribadah’ sehingga ia pun tidak mempelajarinya. Sebaliknya, apabila orang tersebut semangat beribadah namun kurang akalnya, ia akan mengatakan, ‘Urusan ini tidak bisa diraih kecuali oleh orang yang memiliki akal’ sehingga ia pun tidak menuntut ilmu.”
Asy-Sya’bi juga mengatakan,
فلقد رهبت أن يكون يطلبه اليوم من ليس فيه واحدة منهما، لا عقل ولا نسك
“Sungguh aku mengkhawatirkan para penuntut ilmu di masa ini apabila ia tidak memiliki satu pun perangai di atas: tidak memiliki akal yang lurus, demikian pula tidak memiliki semangat ibadah.”
Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala halaman. 33
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
Leave a Reply