Maksud Dalam Hadits Disunnahkan Berwudhu Jika Ingin Makan

Maksud Dalam Hadits Disunnahkan Berwudhu Jika Ingin Makan

August 31, 2023

Maksud Dalam Hadits Disunnahkan Berwudhu Jika Ingin Makan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Maksud Dalam Hadits Disunnahkan Berwudhu Jika Ingin Makan, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya Ustadz. Pada hadits berikut “Maka apabila Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam ingin makan atau ingin tidur, maka Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam berwudhu.”
Yang dimaksudkan disitu disunnahkan berwudhu jika ingin makan.
Apakah ini berlaku ketika junub saja atau berlaku setiap saat ingin makan?

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Disunnahkan berwudhu’ jika ingin makan, ketika junub saja, bukan berlaku setiap saat ingin makan.

Nash hadits tersebut adalah sebagai berikut:

عَنْ عَائِشَةَ، “أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ، تَوَضَّأَ” تَعْنِي وَهُوَ جُنُبٌ

Diriwayatkan dari ‘Aisyah: “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa jika hendak makan atau tidur, beliau melakukan wudhu, yaitu ketika beliau junub”.

(HR. Abu Dawud, no. 224; Ahmad, no. 24949; Ibnu Khuzaimah, no. 215. Al-Albani berkata: Shahih)

Dan maksud berwudhu’ ketika akan makan adalah mencuci tangan, bukan berwudhu’ seperti ketika akan sholat.

Sebagaimana diriwayatkan di dalam hadits:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: “أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ،

وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ غَسَلَ يَدَيْهِ”

Diriwayatkan dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha: “Bahwa Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa jika berkehendak tidur ketika beliau junub, beliau melakukan wudhu.

Dan jika berkehendak makan, beliau mencuci dua tangannya”.

(HR. Nasai, no. 256, 257; Ahmad, no. 24714; Ibnu Hibban, no. 1218. Al-Albani berkata: Shahih)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (wafat th 728 H) berkata:

” وَلَمْ نَعْلَمْ أَحَدًا اسْتَحَبَّ الْوُضُوءَ لِلْأَكْلِ ؛ إلَّا إذَا كَانَ جُنُبًا “.

“Kami tidak mengetahui seorangpun (ulama) yang menganjurkan berwudhu untuk makan, kecuali jika seseorang dalam keadaan junub”. (Majmu Fatawa, 22/319)

Demikian jawaban atas pertanyaan anda, semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada kita, sehingga beraqidah shohihah dan beribadah dengan istiqomah, sehingga membawa berkah di dunia dan akhirat kita.

Wallohu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Muslim Atsari, حافظه الله
Pengajar Ponpes Ibnu Abbas, Sragen.

Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *