*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 4⃣5⃣1⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul Bahasan*
*CARA MENDAKWAHI KELUARGA*
*Pertanyaan*
Nama: Fulanah
Angkatan: 01
Grup : 081
Nama Admin : Ummu Elda
Nama Musyrifah : Ummu Donna
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركات
Mohon nasihatnya, Ustadz untuk ana dalam menghadapi keluarga ana yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang yang beragama Islam. Karena setiap kali ana menyampaikan dan mengajak untuk menjalankan ibadah yang diwajibkan selalu tidak diterima dengan baik. Bahkan setiap kali ana berpuasa sunnah saja selalu dikatain katanya “untuk apa menyiksa diri berpuasa!”.
Dan bagaimana seharusnya sikap ana dalam menghadapi adik yang selalu berulah dan membuat malu keluarga bahkan selalu bersikap kasar kepada orangtua?
Qadarullah ana belum lama tinggal bersama keluarga karena sebelumnya ana merantau, jadi ana merasa tidak betah dengan suasana rumah yang seperti ini.Tapi di sisi lain ana juga takut akan fitnah jika ana tinggal sendiri tanpa didampingi keluarga karena ana seorang single parent.
Mohon nasihatnya, Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله،
والصلاة والسلام على رسول الله،أمابعد.
1⃣ Dalam menempuh kehidupan harus banyak bersabar. Allah jadikan sesama manusia sebagai fitnah (cobaan) agar kita dapat bersabar.
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman :
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
“Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.
(QS. Al Furqan: 20).
2⃣ Ketika Ukhty berusaha untuk berdakwah, berdakwah dengan hikmah, dengan cara yang baik, tutur kata yang baik dan juga yang tidak kalah pentingnya memperhatikan kondisi ketika dalam mengajak kepada kebaikan, apakah kondisi orang tersebut dalam keadaan sempit atau lapang.
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman :
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
(QS An-Nahl 125).
3⃣ Ketika Ukhty sudah berusaha berdakwah dengan cara yang baik dan hikmah, maka Ukhty serahkan hasilnya kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, hanya Allah Ta’ala yang memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak dapat memberikan hidayah kepada paman Beliau Abu Thalib yang selalu berjuang dan mensupport dakwah Nabi.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
(QS. Al Qashash: 56).
4⃣ Dan dalam berdakwah dan hendaknya bersabar sebagaimana sabarnya para ulul ‘azmi dalam berdakwah kepada masyarakatnya. Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk bersabar sebagaimana ulul ‘azmi. Yang mereka mendapatkan kesempitan, kesusahan bahkan sampai dibilang gila atau tukang sihir atau bahkan ada yang diusir dari tempat tinggalnya.
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran Rasul-Rasul yang memiliki keteguhan hati”.
(QS. Al Ahqaf 56).
Leave a Reply