5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi

5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi

5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi

10 hours yang lalu
5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi

5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang 5 Tips Bagi Wanita Untuk Mengatasi Syahwat Yang Tinggi, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya, Ustadz. Wajarkah bila seorang wanita yang belum menikah memiliki dorongan syahwat yang begitu besar?

Bagaimana cara seorang akhwat menahan dorongan syahwat tersebut yang begitu kuat terutama ketika waktu-waktu tertentu seperti menjelang haid dan ketika masa subur dikarenakan perubahan hormon?

Dorongan syahwat ini sesekali membuat wanita tersebut terjatuh dalam mimpi basah dan perbuatan haram, yaitu onani atau masturbasi. Mohon jawabannya, Ustadz.

جزاك اللهُ خيراً

Ditanyakan oleh Sahabat AISHAH (Akademi Shalihah)


Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ




Random Ad Display

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Bisa saja pada waktu tertentu syahwat wanita begitu besar, dan terhitung sebagai hal yang wajar. Tapi masalahnya, apa yang harus dilakukuan.
  1. Berdoa kepada Allah Ta’ala
  2. Banyak berinteraksi dengan Al Qur’an.
  3. Banyak dan rutinkan berpuasa sunnah.
  4. Menjaga diri dari tontonan dan tidak mengumbar pandangan pada hal yang membangkitkan syahwat.
  5. Solusi yang paling jitu adalah dengan menikah.
Mimpi basah itu adalah kewajaran dan tidak terhitung dosa. Adapun onani maka mayoritas para ulama menghukuminya tidak boleh dan terlarang. Kecuali bila dilakukan bersama pasangan yang sah secara agama.
Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah memperingatkan dalam sabdanya;
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925).
Teruslah berusaha menyucikan jiwa dengan doa tulus dan pengakuan kepada Allah Ta’ala agar Dia Yang Maha Kuasa menyelamatkan diri dan jiwa ini serta segenap anggota badan dari hal yang mungkar dan maksiat.

Selamat berjuang dan berjihad melawan hawa nafsu syahwat, dan semoga dimudahkan kepada solusi terbaik. Taufik itu hanya dari Allah Ta’ala semata, dan kita berjuang untuk menggapai hidayah taufik dari-Nya.
Baca selengkapnya:

 

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *