بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Saudaraku rahimakumullah, sesungguhnya orang yang wafat itu tidaklah meninggalkan kita selamanya, karena orang-orang yang beriman kelak akan kembali berjumpa di surga Allah ﷻ dalam keadaan yang jauh lebih baik.
Allah ﷻ berfirman,
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
“(yaitu) surga-surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari orang tua, isteri-isteri dan anak cucu mereka…” [Ar-Ra’d: 23]
Al-Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Maksud ayat ini: Allah akan kumpulkan mereka di surga dengan orang-orang yang mereka cintai, apakah orang tua, keluarga dan anak-anak, (namun syaratnya) mereka orang-orang yang beriman sehingga berhak masuk surga, agar sejuk pandangan mata mereka (dengan perjumpaan itu). Bahkan akan diangkat keluarga di surga yang lebih rendah untuk bersama keluarganya di surga yang lebih tinggi, tanpa mengurangi derajat yang lebih tinggi, sebagai nikmat dan kebaikan dari Allah, sebagaimana firman-Nya,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
‘Dan orang-oranng yang beriman, dan diikuti oleh anak cucu mereka dalam keimanan, maka Kami akan satukan kembali anak cucu mereka dengan mereka (di surga kelak), dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya’ (Ath-Thur: 21).” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/451]
Maka yang terpenting dalam hidup ini adalah senantiasa bertakwa kepada Allah ﷻ dan mati di atas keimanan kepada-Nya. Inilah jalan keselamatan.
Allah ﷻ berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [Ali Imron: 102]
Adapun orang-orang yang tidak beriman, maka mereka juga berjumpa di hari kiamat, namun dalam keadaan yang paling buruk, mereka saling bermusuhan antara satu dengan yang lainnya, di dalam azab yang pedih.
Allah ﷻ berfirman,
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Dan berkata Ibrahim: Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah untuk memunculkan perasaan kasih sayang di antara kamu di kehidupan dunia ini; kelak di hari kiamat sebahagian kamu akan menyalahkan sebahagian yang lain, dan sebahagian kamu akan melaknat sebahagian yang lain; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolong.” [Al-Ankabut: 25]
Allah ﷻ juga berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” [Az-Zukhruf: 67]
Ayat yang mulia ini memperingatkan bahaya kesyirikan, kebid’ahan dan kemaksiatan; bahwa semua hubungan saling mencintai yang dibangun di atasnya akan terputus pada hari kiamat dan berubah menjadi permusuhan.
Asy-Syaikh Al-Mufassir As-Si’di rahimahullah berkata, “Sesungguhnya teman-teman akrab pada hari itu, yaitu hari kiamat; yang saling mencintai atas dasar kekafiran, pendustaan dan kemaksiatan kepada Allah, sebahagian mereka menjadi musuh bagi sebahagian yang lain, sebab kedekatan dan kecintaan mereka di dunia karena selain Allah ta’ala, maka pada hari kiamat berubah menjadi permusuhan.” [Tafsir As-Sa’di, 1/769]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
Sumber: https://www.instagram.com/p/CQza0nKBiaK/
Yuk Belajar Buku-buku Hijrah dan Taubat:
https://toko.sofyanruray.info/category/buku/hijrah-dan-taubat/
Fast Order: wa.me/628118247111
═══ ❁✿❁ ═══
Leave a Reply