*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣5⃣3⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul bahasan*
*APAKAH ADA HUBUNGANNYA ANTARA*
*AGAMA DENGAN BEROBAT KE PSIKIATER?*
*Pertanyaan*
Nama : Rima Teriyanti
Angkatan : 01
Grup : 122
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Apakah ada hubungannya antara agama dengan berobat ke psikiater/psikolog, dan langkah apa sebaiknya yang diambil?
Apakah terganggunya mental kejiwaan seseorang sangat berpengaruh pada kualitas beribadahnya?
Afwan kebetulan Fulan tersebut Alhamdulillah telah mengerjakan ibadah sesuai anjuran namun ketika mendapatkan masalah selalu terbayang dengan masa lalunya dan ada bisikan untuk selalu mencelakakan dirinya maupun orang sekitarnya.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Semoga Allaah selalu menjaga ukht Rima.
Berobat bagi orang yang sakit merupakan perkara mustahab/dianjurkan menurut mayoritas para ulama, di antara hadits yang menjadi pijakan adalah sabda Nabi Shallaahu ‘Alaihi Wa Sallam,
إن الله تعالى أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فتداووا ولا تداووا بالحرام
Artinya: “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan kalian berobat dengan yang haram”.
(HR. Abu Dawud dari Abu Darda).
Jika seseorang mengalami gangguan kejiwaan dan berobat ke psikiater Insya Allaah tidak mengapa, selama psikiater tersebut tidak melakukan pelanggaran syari’at semisal menggunakan bantuan jin, jampi-jampi, dsb.
Dan umumnya para psikiater tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran itu.
Gangguan kejiwaan setiap orang yang mempunyai masalah berbeda-beda, jika memang parah sampai menghilangkan ingatannya, maka jelas mengganggu ibadahnya, maka sebaiknya dikonsultasikan saja ke ahlinya, kalau memang ada gangguan non medis sebaiknya dibawa ke ahli ruqyah.
Dan satu hal yang juga mesti dipahami dan diyakini oleh setiap orang yang sakit bahwa ketika ia telah berusaha berobat dan mendapatkan kesembuhannya, maka ia mesti berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan penyakitnya adalah Allah semata, bukan obat yang diminumnya. Usaha berobat yang ia lakukan adalah ikhtiar seorang hamba untuk mendapatkan anugerah kesembuhan dari Allaah Ta’ala. Obat yang ia minum hanyalah sarana.
Barokallaahu fiek.
والله تعالى أعلم
05 Maret 2021.
Dijawab oleh : Ustadz Muhammad Arif.
Diperiksa oleh : Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply