(1). Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan “HATI” yang penuh dengan Rasa TAKUT, (karena mereka itu YAKIN) bahwa sesungguhnya mereka akan “kembali kpd Rabbnya” (QS. Al-Mu’minun [23]: 60)
(2). Aisyah رضي الله عنها telah berkata :
“Wahai Rasulullah, maksud Firman Allah QS. 23:60 (di atas), apakah karena orang itu telah mencuri, berzina dan meminum khamar lantas dia takut apabila bertemu Allah kelak !?” Rasulullah ﷺ menjawab : “Bukan begitu wahai puteri Ash-Shiddiiq, namun mereka adalah orang-orang yang senantiasa melakukan Shalat, Berpuasa, & Bershadaqah, Tetapi mereka Khawatir kalau amalan mereka itu TIDAK diterima oleh ALLAH” (HR.Ahmad VI/159, 205 no. 25263, at-Tirmidzi no. 3175, Ibnu Majaah no. 4198 dan al-Haakim II/293-294)
(3). Hasan al-Bashri رحمه الله berkata :
“Mereka itu telah beramal “ketaatan” dan juga TELAH bersungguh-sungguh dalam melakukannya tetapi mereka takut kalau amalan mereka Ditolak” (Al-Muhadzdzab min Madaarijis Saalikin hal 149)
(4). Abdullah bin ‘Aun رحمه الله berkata :
لا تثق بكثرة العمل، فإنك لا تدري أيقبل منك أم لا، ولا تأمن ذنوبك فإنك لا تدري هل كفرت عنك أم لا؛ لأن عملك مغيَّبٌ عنك كله لا تدري ما الله صانع به
“Janganlah engkau itu Percaya Diri pada Banyaknya Amal, Karena Sesungguhnya engkau Tdk mengetahui apakah amalmu diterima atau tdk? Dan janganlah engkau merasa aman dari Dosa-Dosamu, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui apakah dosa2mu dihapuskan (diampuni) atau tidak ? Dikarenakan semua amalmu itu tidak diketahui olehmu. Engkau Tidak mengetahui apa yang akan Allah perbuat dengannya” (Rasaa-il Ibnu Rajab IV/440)
(5). Sahl at-Tustari رحمه الله berkata :
الدنيا كلها جَهل إِلا العلمَ فيها، وَالعِلم كله وبال إِلّا العَملَ به، وَالعمَل كله هَباء منثُور إِلّا الإخلَاصَ فيه، والإخلاص فِيهِ أَنْتَ مِنْهُ عَلَى وَجل حتّى تعلم هَل قُبِلَ أم لا
“Dunia itu semuanya Kebodohan kecuali “Ilmu di dalamnya”, & ilmu itu Semuanya Kerusakan Kecuali Yang Diamalkan, dan amal seluruhnya debu yang beterbangan Kecuali yang “ikhlas pada (niat)nya”, dan Keikhlasan pada amal itu adalah engkau (Senantiasa) Merasa Khawatir Terhadap Amalmu itu Sampai engkau Mengetahui (dengan pasti) apakah amalmu Diterima atau Tidak” (Hilyatul Auliyaa’ X/194)
Saudaraku, jangan engkau tertipu dgn amal2 yg dilakukan, karena Semuanya itu masih misteri ! Hakikatnya kita blm mengetahui apakah amal telah “pasti” akan diterima Allah ataukah tidak ? Lalu “bagaimana mungkin” seseorang ‘ujub dan sombong akan amalnya itu…!!?
Ustadz Najmi Umar Bakkar
Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅
Leave a Reply