Kematian Adalah Suatu Kepastian | Almanhaj

Kematian Adalah Suatu Kepastian | Almanhaj


DAFTAR ISI

  1. Mengingat Maut
  2. Renungan Tentang Kematian
  3. Kematian Adalah Sebuah Kepastian
  4. Awas Kematian Mendadak!
  5. Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Pengurusan Jenazah

  1. Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz
  2. Ringkasan Fiqih Islam Bab : Ibadah (مختصر الفقه الإسلامي)

Manusia hidup di dunia ini telah ditentukan ajalnya, telah dijatah lama kehidupannya. Dengan berjalannya hari-hari, berlalunya bulan demi bulan, dan bergantinya tahun-tahun, maka sesungguhnya semua  itu mendekatkan manusia kepada ajalnya. Ironisnya, mayoritas manusia tidak memperhatikan itu, bahkan kebanyakan sibuk dan menyibukkan diri dengan berbagai urusan dunia yang fana dan melalaikan akhirat yang kekal selamanya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. [al-A’la/87: 16-17].

Jika manusia mau mengamati orang-orang yang hidup di sekitarnya, banyak orang yang dikenalnya telah mendahuluinya menuju alam baka. Diantara kita sudah ditinggal mati oleh kakek atau neneknya, ayah atau ibunya, kakak atau adiknya, suami atau istrinya, bahkan anak atau cucunya. Demikian juga tetangganya, kawan sekolahnya, teman bermainnya, atau kawan kerjanya. Sebagian sudah mendahului pergi.

Sahabat Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu telah memberikan nasihat sangat berharga, sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Bukhâri dalam kitab Shahîhnya:

ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ

Dunia telah berjalan menjauhi, sedangkan akhirat telah berjalan mendekati. Dunia dan akhirat memiliki orang-orang (yang memburunya), maka hendaklah kamu menjadi orang-orang (yang memburu) akhirat, janganlah kamu menjadi orang-orang (yang memburu) dunia. Karena sesungguhnya hari ini (di dunia) ada amal, dan belum ada hisab (perhitungan amal), sedangkan besok (akhirat) ada hisah dan tidak ada amal. [HR Bukhâri].

Sahabat yang mulia ini, Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu, telah berkata benar, telah memberikan nasihat kepada umat, maka siapakah orang beruntung yang mau mengambil nasihatnya?



Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *