*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣6⃣6⃣4⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*TETAP BERBUAT BAIK*
*KEPADA KEDUA ORANG TUA*
*WALAUPUN MEREKA BERPERILAKU KERAS*
*Pertanyaan*
Nama: Maulida
Angkatan : T06
Grup : 014
Nama Adminah : Velya Aristi
Nama Musyrifah :Zatriana
Domisili : Kab. Semarang, Jawa Tengah
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Izin bertanya Ustadz.
Dari yang beredar di media sosial tentang pengertian inner child Ustadz. Awalnya saya belum paham apa maksud dari inner child.
Setelah marak tulisan-tulisan di medsos tentang inner child. Saya paham akan apa yang saya rasakan sekarang. Qadarullahu, bapak saya sakit. Hati kecil saya merasa kasihan, tapi ada hati yang lain merasa “ah biarkan, nanti juga sembuh sendiri”.
Bapak saya sangat bergantung dengan suami kala itu, dari situ saya melihat betapa sulitnya suami saya membantu bapak setiap harinya. Tetapi kadang dimarahi dan lain-lain.
Dari situ saya, merasa marah dan benci. Kemudian ingat semasa saya kecil dulu, didikan bapak kepada saya setegas dan sedisiplin itu. Sampai-sampai yang saya ingat adalah waktu saya di pesantren, benar-benar sedang kesakitan dan sudah terdiagnosa sebuah penyakit. Malah bapak tidak percaya, sikapnya kasar. Waktu sebelum ngaji lebih parah dari pada sekarang.
Sekarang kalau bicara tidak bisa pelan dan biasa, ibarat anak mau bertanya tapi respon beliau selalu dengan nada tinggi dan marah. Mengingat juga memori masa kecil, di mana ibu saya diperlakukan kasar juga oleh bapak. Dan banyak lagi Ustadz.
Yang saya tanyakan;
1. Apakah ada kisah di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengalami hal tersebut, sehingga dendam atau menyimpan luka terhadap didikan di masa kecil ?
2. Jika ada, mohon penjelasannya Ustadz.
3. Bagaimana saya harus bersikap selama di rumah ?
4. Dosakah saya atau hati saya yang seperti itu, bisa jadi penghambat rezeki saya Ustadz ?
Karena saya anak perempuan tunggal beliau, yang sedang diuji oleh suatu hal sehingga mengharuskan kami pulang ke rumah orang tua saya. Dan sampai tinggal seatap dengan orang tua lagi Ustadz.
Mohon penjelasannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.
1⃣ Kami tidak mendapatkan/belum menemukan kisah yang menjelaskan tentang perlakuan kasar dan tegas dari orang tua kepada anaknya. Hanya saja ada dalil dan banyak dalil yang menjelaskan bahwa seorang anak harus tetap berlaku baik kepada kedua orang tuanya, walaupun orang tua berlaku kasar dan tegas. Hanya saja tentu sikap tegas dan kasar disini masih bisa dimaklumi, artinya tidak sampai membahayakan sang anak apalagi mencedrainya.
{ وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ }
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Ankabut: 8).
Terasa sakit saat dibentak dan dikasari bahkan oleh orang tua sendiri termasuk hal yang lumrah. Namun, tetap berusahalah untuk memaafkan dan berdamai dengan hati, ingat mereka adalah sebab kita bisa merasakan kenikmatan menjadi hamba Allah, menikmati berbagai indahnya kehidupan. Ingat, semuanya adalah ujian dari Allah, dan sekarang anda sedang diuji dengan sikap orang tua, bersabar dan harapkanlah pahala.
Leave a Reply