╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO* : 1⃣6⃣6⃣2⃣

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *HUKUM DARAH YANG KELUAR*
*SETELAH 40 HARI MASA NIFAS*

*Pertanyaan*
Nama : Desy
Angkatan : T06
Grup : 10
Nama Admin : Arya fitri
Nama Musyrifah : Ety Hanifah
Domisili : Subang

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Izin bertanya, Ustadz.

Mengenai fiqih nifas.
Ana habis melahirkan 40 hari yang lalu.
Selama 40 hari itu, menemui beberapa kali bersuci untuk sholat. Karena memang darah tidak ada, kemudian muncul lagi darah.
Dan kembali meninggalkan sholat.

Yang menjadi pertanyaannya :
Sekarang sudah 41 hari dari masa nifas, dan darahnya masih keluar lagi.

Bagaimana hukum darah tersebut ?

Apakah boleh mengerjakan sholat, atau dihukumi sebagai darah istihadah ?

Mohon pencerahannya, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Batas waktu maksimal terjadinya nifas adalah 40 hari.
Dihitung sejak hari pertama melahirkan.
Sehingga, bila darah berlanjut keluar melebihi 40 hari, maka dia dianggap suci.
Dia diwajibkan melakukan sholat atau puasa ramadhan kembali, meski darah belum berhenti keluar.

Bahkan Imam Tirmidzi menerangkan bahwa ketentuan ini sudah menjadi kesepakatan para ulama.
Beliau rahimahullah mengatakan,

أجمع أهل العلم من الصحابة ، ومن بعدهم على أن النفساء تدع الصلاة أربعين يوما ، إلا أن ترى الطهر قبل ذلك، فتغتسل و تصلي

Para ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tabi’in dan generasi setelah mereka telah sepakat, bahwa wanita-wanita yang mengalami nifas, meninggalkan sholat selama 40 hari.
Kecuali apabila ia mendapati dirinya suci sebelum waktu itu, maka dia mandi kemudian sholat. (Hasyiah Raudhah Al Murbi’ 1/403).

Hal ini berdasarkan hadis dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha, beliau pernah menceritakan,

كانت النفساء تقعد على عهد النبي صلى الله عليه وسلم أربعين يومًا

“Para wanita yang mengalami nifas di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, duduk (libur sholat) selama 40 hari. ”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Adapun jika dalam kurun waktu 40 hari tersebut darah berhenti, kemudian selang beberapa waktu keluar kembali, maka darah tersebut masih dihukumi sebagai darah nifas.
Selama darah nifas anda belum keluar selama 40 hari total secara keseluruhan, maka darah yang keluar sebelum 40 hari masih dihukumi darah nifas.
Karena darah nifas anda belum genap keluar selama 40 hari, dan batas maksimal darah nifas keluar adalah 40 hari.

Kecuali apabila setelah 40 hari darah nifas masih keluar, dan bertepatan dengan jadwal rutin haid, maka darah tersebut dihukumi sebagai darah haid.
Sehingga tetap tidak boleh sholat dan puasa.

Sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Abdulaziz bin Baz rahimahullah dalam fatwa beliau,

لكن إن وافق الدم بعد الأربعين عادتها في الحيض فإنها تدع الصلاة والصوم وتعتبره حيضاً.

Bila darah nifas yang keluar melebihi 40 hari tersebut bertepatan dengan jadwal haidnya, maka dia tetap meninggalkan sholat dan puasa.
Dia dihukumi sebagai wanita yang mengalami haid.
(Majmu’ Fatawa Wamaqalat Al Islamiyah 15/199).

Adapun, bila darah nifas yang keluar melebihi 40 hari tidak bertepatan dengan jadwal haid, maka diwajibkan sholat seperti biasa.
Dengan berwudhu setiap kali masuk waktu shalat.
Tidak boleh menjadikan 1 wudhu untuk 2 sholat fardhu atau lebih (walaupun idealnya boleh). Karena darah yang keluar dihukumi sebagai darah istihadah.

والله تعالى أعلم بالصواب.

Dijawab oleh : Ustadz Mahatir Fathoni S.Ag

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *