Ustadz Muhammad Idris, Lc hafidzahullah
*HALAQAH 9* : BERBUAT BAIK KEPADA HAMBA-HAMBA ALLAH
*Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اللهم علمنا ما ينفعنا وأن ينفعنا بما علمنا وأن يزيدنا علما نافعا وعملا صالحا إنه ولي ذلك والقادر عليه، أما بعد.
Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Alhamdulillāh pada pertemuan kali ini, insyaAllāh kita akan melanjutkan pembahasan kita mengenai “Sepuluh sebab yang mendatangkan lapang dada”. Dan Alhamdulillāh kita masuk pada sebab ke-6 yaitu: *Berbuat baik kepada hamba-hamba Allāh _Subhānahu wa Ta’āla._*
Berbuat baik kepada hamba-hamba Allāh atau berbuat baik kepada makhluk itu mencakup makhluk yang berakal maupun makhluk tidak berakal, baik itu muslim maupun non muslim.
Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ berfirman:
وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
_”Dan berbuat baiklah! Sungguh, Allāh menyukai orang-orang yang berbuat baik.”_ (QS. Al-Baqarah: 195).
Di sini Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ memerintahkan kita untuk melakukan perbuatan baik kepada makhluk dan ayat ini umum mencakup berbuat baik kepada makhluk, baik yang berakal maupun tidak berakal, baik muslim maupun non muslim.
Berbuat baik kepada makhluk berbagai macam caranya baik _membantu secara fisik maupun secara maknawi. Baik dengan jabatan maupun dengan harta, bisa juga dengan cara kita musyawarah, diskusi, dan lain-lain._
Saat kita tidak mampu memberikan bantuan berupa harta, untuk membantu memudahkan urusan orang lain maka bisa kita dengan mengajak diskusi atau mengajak musyawarah orang yang sedang mengalami kesulitan.
Dan saat seorang hamba berbuat baik kepada hamba Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ maka Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ akan memberikan ganjaran kepada hamba tersebut berupa kelapangan dada dan kemudahan di dalam urusannya.
Nabi _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ اَلدُّنْيَا, نَفَّسَ اَللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اَلْقِيَامَةِ , وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ, يَسَّرَ اَللَّهُ عَلَيْهِ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَاَللَّهُ فِي عَوْنِ اَلْعَبْدِ مَا كَانَ اَلْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
_”Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allāh akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan (kesusahan di dalam hutangnya) niscaya Allāh akan meringankan baginya urusannya di dunia dan di akhirat.”_
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ melanjutkan haditsnya, _”Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allāh akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla senantiasa menolong hambanya selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.”_
(Hadits shahih riwayat Muslim no. 2699).
Memberikan manfaat untuk manusia dan menolong mereka serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka termasuk salah satu sebab paling utama untuk mendapatkan kelapangan dada.
Adapun orang yang pelit di dalam berbuat kebaikan, kikir di dalam memberikan hartanya kepada orang lain, maka hal tersebut merupakan salah satu faktor sempitnya dada manusia. Dan ia akan banyak merasakan kesedihan maupun kegalauan serta kesusahan di dalam hidupnya.
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Al-Bukhāri dan Imam Muslim,
yaitu sebuah permisalan yang cukup jelas.
Beliau bersabda,
مَثَلُ الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ، مِنْ ثَدْيَيْهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا، فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلاَ يُنْفِقُ إِلاَّ سبغت أو وفرت عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُجِنَّ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ، وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلاَ يُرِيدُ أن يُنْفِقُ شيئا إِلاَّ لَزِمَتْ كُلُّ
Leave a Reply