Kisah Sahabat mulia Umar ibnu Al-Khaththab _radhiyallahu ‘anhu_ mencium Hajar Aswad merupakan kisah ketaatan seorang hamba kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ini diungkapkan dalam hadits sahih berikut ini.
عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّى لَأُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ
Dari ‘Abis bin Rabi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat Umar (Ibnu Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu) mencium hajar Aswad. Lantas Umar berkata,
“Sesungguhnya, aku menciummu dalam keadaan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, tentu aku tidak akan menciummu.”
HR. Al-Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270
Dalam riwayat lain disebutkan,
إِنِّى لَأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya, aku menciummu dalam keadaan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudarat (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, aku tidak akan menciummu.”
HR. Muslim no. 1270
Kisah di atas adalah contoh sikap taat dan patuh mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Allahu a’lam.
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
Leave a Reply