Pemateri: Asy-Syaikh Al-‘Allamah Prof. Dr. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafizhahumallah
Peringkas: Sofyan Chalid bin Idham Ruray -ghafarallaahu lahu wa ‘afaa ‘anhu (semoga Allah mengampuni dan memaafkannya)-
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Pertanyaan Pertama: Apa Makna Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: Aku adalah Wali bagi Orang yang Tidak Punya Wali?
Jawab: Makna wali dalam dalil-dalil syar’i memiliki bermacam makna, diantaranya:
1. Waliyul amr, walinya urusan, artinya pemerintah, karena pemerintah mengurus urusan-urusan negara dan masyarakat.
2. Orang tua juga disebut wali karena mengurusi keluarganya.
3. Wali maalil yatiim, artinya yang mengurus harta anak yatim.
4. Adapun hadits “Aku adalah Wali bagi Orang yang Tidak Punya Wali” maknanya: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah wali bagi wanita yang tidak memiliki wali untuk menikahkannya.
5. Demikian pula pemerintah atau yang ditugaskan oleh pemerintah (seperti lembaga KUA, pen) adalah wali bagi wanita yang tidak memiliki wali untuk menikahkannya (contohnya wali wanita tersebut telah meninggal semuanya maka pemerintah yang menjadi walinya, pen).
Pertanyaan Kedua: Mengapa Allah Tidak Menolong Kaum Muslimin yang Tertindas di Sebagian Negeri?
Jawab: Sesungguhnya Allah benar janji-Nya, tidak akan mengingkari janji, akan tetapi Allah belum menolong sebagian kaum muslimin karena kesalahan mereka sendiri yang menyelisihi syari’at-Nya. Adapun orang yang menunaikan dan mengamalkan kewajiban maka Allah pasti menolongnya.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, maka itu adalah akibat dosa-dosa kalian, dan Allah memaafkan banyak dosamu.” [Asy-Syuro: 30]
Pertanyaan Ketiga: Bolehkah Ngalap Berkah dari Wali?
Jawab: Keberkahan itu dari Allah bukan dari wali, sebagaimana firman Allah tentang ucapan Nabi Isa ‘alaihissalaam,
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ
“Dan Allah menjadikan aku diberkahi di mana pun aku berada.” [Maryam: 31]
Keberkahan tidak mungkin diraih kecuali dari Allah dengan cara menaati-Nya, dan tidak boleh dimintakan kecuali kepada-Nya, karena Allah ‘azza wa jalla Dialah yang memberkahi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya.
Adapun meminta berkah dari selain-Nya seperti kepada orang-orang yang sudah mati maka termasuk menjadikan orang-orang yang mati tersebut sebagai para wali yang disembah selain Allah (maka termasuk syirik).
Pertanyaan Keempat: Apakah Para Wali Maksum (Suci dari Dosa)?
Jawab: Para wali tidak maksum, tetapi apabila mereka melakukan dosa maka mereka segera bertaubat kepada Allah, sebagaimana firman-Nya,
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” [Ali Imron: 135]
Artikel Terkait:
Ringkasan Tabligh Akbar Asy-Syaikh Prof. DR. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah
https://sofyanruray.info/mencintai-wali-wali-allah-azza-wa-jalla/
═══ ❁✿❁ ════
GABUNG TELEGRAM
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim
Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787
Medsos dan Website:
Facebook: facebook.com/taawundakwah
Instagram: instagram.com/taawundakwah
Website: taawundakwah.com
Leave a Reply