*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣5⃣1⃣2⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*SIKAP ISTRI KETIKA SUAMI*
*KURANG DALAM MENCUKUPI*
*KEBUTUHAN RUMAH TANGGA*
*Pertanyaan*
Nama : Lestari
Angkatan: T. 06
Grup : 008
Nama Admin : Febrina Viona Carmelita
Nama Musyrifah : Noorida ummu Javier
Domisili : Ciputat, Tangerang Selatan
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Semoga Allah ﷻ senantiasa merahmati para Ustadz, keluarga dan Tim Group Islam Sunnah.
Saya ingin bertanya;
1. Bagaimana seorang istri menyikapi suami, yang kesibukannya lebih dominan kepada majelis taklimnya ?
Terlebih jika ada acara yang akan diadakan, misal peringatan Maulid Nabi ﷺ, Isra’ Mi’raj dan semacamnya.
Suami tersebut hanya mengandalķan pemasukan dari usaha kontrakannya. Kurang lebih sebesar Rp. 2.100.000,- per bulan dan mempunyai 5 orang anak, masih dalam masa-masa sekolah.
Selebihnya suami belum mau untuk usaha lain, dikarenakan masih sibuk dengan kegiatan di atas.
2. Apakah istri dan anak-anaknya masih harus menunggu kepala keluarga untuk berikhtiar cara lain ?
Atau bolehkan istri yang membantu mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ?
3. Apakah istri termasuk kurang bersyukur, jika meminta untuk berikhtiar mencari nafkah lagi selain pemasukan dari kontrakan ?
Demikian pertanyaan ini, semoga Ustadz berkenan untuk menjawab.
Syukron.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.
Baarokallahu fiki
1⃣ Apabila kajian yang ukhty sebutkan di atas masih kajian yang banyak praktek ibadah yang tidak nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan dan contohkan, maka ritual seperti itu tidak mendapatkan pahala di sisi Allah Ta’ala. Karena setiap perkara Ibadah harus bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Apabila dibandingkan dengan mencari nafkah yang merupakan kewajiban, maka mencari nafkah wajib daripada perkara ritual tersebut.
Dalam situasi seperti ini ukhty harus pintar-pintar dalam memberikan nasihat. Ukhty cari waktu yang tepat untuk memberikan nasihat agar suami tidak tersulut emosi dan amarahnya.
2⃣ Ukhty yakinkan kepada suami bahwasanya pendapatan dari rumah kontrakan tidak mencukupi. Ukhty jelaskan dengan lemah lembut dan bijak. Ajak suami untuk berpikir secara realistis antara pemasukan dan pengeluaran. Kalau memang suami tidak berubah dengan pendirian, maka cari orang yang dipandang oleh suami dan dapat menasehati suami. Istri tidak wajib mencari nafkah keluarga, namun apabila memang sangat kurang maka ukhty boleh untuk membantu sesuai dengan kemampuan dan tidak bertentangan dengan syariat. Seperti berjualan kue di titip ke tempat penjualan kue, usaha online atau usaha yang lainnya.
Kemudian minimalisir pengeluaran dengan memilih sekolah untuk anak2 ke sekolah negeri di iringi dengan tambahan pendidikan agama di rumah oleh kedua orang tua.
3⃣ Apabila pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran. Dan suami belum maksimal untuk mencari nafkah, hanya mengandalkan sewa rumah, maka InsyaaAllah bukan termasuk hamba yang kurang bersyukur. Kebutuhan zaman sekarang berbeda dengan zaman orang kita dahulu.
Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq kepada kita kaum muslimin untuk mencari usaha yang halal dan thoyyib
والله تعالى أعلم بالصواب
أولياء رمضان
Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
Leave a Reply