⑷ Mencela waktu (سبّ الدّهر).⑸ Meratapi mayit.⑹ Menipu orang lain.⑺ Terlalu berl…

⑷ Mencela waktu (سبّ الدّهر).
⑸ Meratapi mayit.
⑹ Menipu orang lain.
⑺ Terlalu berlebihan di dalam memuji.
⑻ Mencemooh dan mengolok-olok serta melaknat sesama muslim.

Adapun melaknat ahli maksiat dan orang kafir secara umum dan bukan secara spesifik orang tertentu, maka hal ini diperbolehkan. Sebagaimana kita jumpai dalam hadīts-hadīts Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam seperti sabda Beliau:

لعن الله اليهود والنصارى

_”Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla melaknat orang Yahudi dan Nashrani.”_

لعن الله من ذبح لغير الله

_”Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla melaknat orang-orang yang menyembelih karena selain Allāh.”_

Kemudian contoh lain yang juga disebutkan oleh sang pengarang rahimahullāh adalah:

⑼ Menceritakan kemaksiatan yang ia lakukan kepada orang lain padahal Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah menutupi kemaksiatan tersebut sehingga tidak diketahui oleh orang lain. Akan tetapi dengan bangga ia menceritakannya kepada orang lain.

Dalam hal ini Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda:

كلُّ أُمَّتي مُعافًى إلا المجاهرين

_”Setiap umatku diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dosanya kecuali orang yang terang-terangan dalam melakukan maksiat.”_

(Hadīts riwayat Bukhari nomer 6069)

Di antara bentuknya ialah seorang yang melakukan maksiat dimalam hari kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah menutupi maksiat tersebut, akan tetapi pada pagi harinya dia menceritakan kemaksiatan yang telah Allāh Subhānahu wa Ta’āla tutupi tersebut.

Kemudian contoh selanjutnya ialah:

⑽ Berandai-andai dan menolak takdir.
⑾ Nyanyian-nyanyian.
⑿ Berjanji palsu.
⒀ Menceritakan kejelekan suami atau seorang istri yang menceritakan kejelekan suami atau suami yang menceritakan kejelekan istri.
⒁ Memerintahkan yang hak namun tidak mengerjakannya.

Atau memerintahkan suatu yang ma’ruf (الأمر بالمعروف) akan tetapi dia sendiri tidak mengerjakannya dan melarang kemaksiatan namun justru ia melakukan kemaksiatan tersebut.

Inilah beberapa dosa yang berhubungan dengan lisan yang perlu kita perhatikan agar jangan sampai terjatuh ke dalamnya.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjauhkan kita dari perkara-perkara tersebut, آمين يا رب العالمين.

صلى الله على نبينا محمّد و على آله وصحبه وسلم
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Afit Iqwanudin, Amd, Lc.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*

| Bank Syariah Indonesia
| Kode Bank [451]
| No. Rekening : 1184242374
| a.n : APENDI
| Konfirmasi : wa.me/+6282280288925

Kami mengucapkan terima kasih dan Jazaakumullahu Khairan atas donasi dan infak yang telah diberikan oleh para Donatur/Muhsinin. “Barakallahu fii Maalikum Wa ahliikum”
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *