Halaqah 15: Ucapan Kotor dan Contohnya
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله و صلاة وسلم على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، و لَاحول ولاقوة الا بالله أما بعد
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kembali kita akan melanjutkan pembahasan dari Risalah Āfātul Lisān fī Dhau’il Kitābi was Sunnah ( آفات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthāni rahimahullāhu ta’āla.
Pembahasan kali ini ialah seputar:
*︎ Ucapan Kotor (بذاءة اللسان) dan Contohnya*
Cukup banyak dalīl, baik dari Al Qur’ān maupun dari Hadīts Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang menjelaskan buruknya ucapan kotor serta ancaman bagi pelakunya.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلْجَهْرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
_”Allāh tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya dan Allāh adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”_
(QS. An Nissā: 148)
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌۭ
_”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap untuk mencatatnya.”_
(QS. Qaf: 18)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
_”Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang mana ia tidak memperdulikannya. Namun justru karena kalimat tersebut Allāh Subhānahu wa Ta’āla melemparkannya ke dalam neraka jahannam.”_
(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6478)
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga bersabda:
من كان يؤمن بـالله واليوم الآخر، فليقل خيرا
_”Barangsiapa yang beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan hari akhir maka hendaknya ia berkata baik atau diam.”_
Sahabat BiAS kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Saat ditanya seputar amalan yang paling banyak memasukkan masukan manusia ke dalam neraka. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam kemudian menjawab:
الفمُ والفرج
_”Mulut dan kemaluan.”_
(Hadīts Tirmidzi nomor 2004, dinilai hasan oleh Al Albani)
Terdapat beberapa contoh perkataan buruk yang dituliskan oleh sang pengarang rahimahullāh dalam kitab ini, diantaranya ialah:
• الاستسقاء بالأنواء
_⑴ Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang-bintang._
Atau menganggap bahwa bintang-bintang tersebut yang menyebabkan turunnya hujan.
Dalam sebuah hadīts qudsi Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjelaskan bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي وَمُؤمن بالكوكب {مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ}
_”Adapun orang yang berkata hujan turun kepada kami karena bintang ini atau bintang itu maka ia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.”_
(Muttafaqun ‘alayhi)
Contoh lain yang termasuk dalam perkataan buruk ialah:
• الحلف بغير الله تعالى
_⑵ Bersumpah dengan nama selain Allāh._
⑶ Bersumpah palsu dan mengungkit-ungkit pemberian.
Dalam hadīts yang shahīh, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah menjelaskan, tiga kelompok orang yang tidak dilihat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan pandangan rahmat pada hari kiamat serta tidak diajak berbicara dan bagi mereka adzab yang pedih.
Mereka adalah:
① Al Musbil (الْمُسْبِلُ ), yaitu orang yang isbāl dalam berpakaian).
② Al Mannān (الْمَنَّانُ), yaitu orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian.
③ Penjual yang gemar bersumpah palsu demi melariskan dagangannya.
Kemudian contoh lainnya, ialah:
Leave a Reply