*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣3⃣3⃣7⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*MENYIKAPI KONFLIK*
*DENGAN MUSYAWARAH*
*Pertanyaan*
Nama: Naura
Angkatan: 5
Grup : 32
Nama Admin : Nihayatul
Khoerot
Nama Musyrifah : Sarie Susanti
Domisili : Kaltim
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Izin bertanya Ustadz.
Jadi begini Ustadz, saya sudah menikah baru satu tahun yang lalu. Saya menikah dengan laki-laki yang kurang pintar dalam masalah agama dan saya menerimanya. Saya mengatakan kita sama-sama belajar.
Dan setelah saya menikah, dia mau belajar tapi itu pun susah sekali. Karna harus merubah kebiasaan buruknya.
Ada kejadian kemarin yang membuat saya, suami saya, Kakak dan ibu saya berkelahi mulut. Dan setelah itu, ibu saya melarang saya untuk ikut suami. Kecuali suami mau pindah rumah. Saya merasa tidak nyaman Ustadz, tinggal dekat dengan mertua saya.
Menurut saya, mertua saya terlalu mencampuri rumah tangga saya dan suami. Dan ibu saya karena kejadian hari itu, sangat melarang saya.
Sampai ibu saya bersumpah-sumpah bila saya ikut suami, ibu saya akan mendoakan agar saya tidak bahagia. Mungkin menurut saya, ibu saya benar ingin menyelamatkan saya dari agama. Karena saat saya tinggal dekat dengan mertua saya, mertua saya itu melalukan ibadah tapi yang dikerjakannya adalah bid’ah.
Saya setuju dengan apa yang ibu saya katakan, tapi di sisi lain saya kasihan dengan suami saya dan saya percaya bahwa dia akan berubah. Tapi itu hanya feeling saya saja Ustadz, saya juga tidak tahu bagaimana nantinya.
Saya sebenarnya sudah memaafkan kesalahan suami saya dan suami saya berjanji bahwa dia akan berubah.
Saya bingung harus bagaimana, satu sisi suami saya dan satu sisi lagi orang tua saya. Jadi saya harus seperti apa?
Mohon jawabannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Dalam keadaan di atas maka yang anda lakukan adalah musyawarah dengan suami usulkan agar anda sewa tempat tinggal sendiri untuk lebih mandiri dalam berumahtangga dan menjaga privasi rumah tangga anda.
Potensi konflik mertua menantu sangat banyak tidak hanya masalah manhaj beragama, di antaranya juga bisa semakin tajam bila sudah memiliki anak, yang mana antara menantu dan mertua memiliki pandangan yang berbeda dalam cara pengasuhan.
Musyawarah dengan suami agar tinggal di rumah sewa sendiri. Dan tetap dalam kondisi tidak memaksa dan menekan suami jika memang penghasilan suami pas-pasan misalkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membebani hamba-Nya diluar kemampuannya.
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [QS Ath-Thalaq 7].
Sekaligus pilih lingkungan yang sunnah dekat dengan masjid sunnah dan kajian kajian sunnah mengingat suami anda baru berhijrah agar akhlak bisa diperbaiki dengan ilmu dan mendapat dukungan lingkungan yang baik dengan menemukan teman-teman yang baik pula.
Dalam setiap keadaan sabar adalah solusi terbaik karena kemenangan seiring dengan kesabaran seseorang.
والله تعالى أعلم بالصواب
Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc. Mpd
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
Leave a Reply