ANCAMAN UNTUK TUKANG LAKNATبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِRasulullah shal…

ANCAMAN UNTUK TUKANG LAKNAT

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّعَّانِينَ لاَ يَكُونُونَ شُهَدَاءَ وَلاَ شُفَعَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya para tukang laknat tidak akan menjadi saksi-saksi dan pemberi-pemberi syafa’at pada hari kiamat.” [HR. Muslim dari Abu Ad-Darda radhiyallahu’anhu]

BEBERAPA PELAJARAN

1. Ulama menjelaskan bahwa melaknat itu ada dua makna:

Pertama: Mendoakan orang lain agar tidak mendapat rahmat Allah ta’ala.

Kedua: Mencaci orang lain.

[Lihat Subulus Salaam, 3/143-144]

2. Adapun makna, “Tidak akan menjadi pemberi-pemberi syafa’at” adalah tidak akan dizinkan oleh Allah untuk menyelamatkan saudara-saudara mereka yang akan masuk neraka.

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

“Maknanya mereka tidak bisa memberi syafa’at ketika kaum mukminin diizinkan untuk memberi syafa’at kepada saudara-saudara mereka yang sudah pantas masuk neraka (sehingga tidak jadi masuk neraka dengan izin Allah ta’ala, pen).” [Syarhu Muslim, 16/149]

Al-Imam Ash-Shon’ani rahimahullah berkata,

“Hadits ini adalah pengabaran bahwa orang-orang yang banyak melaknat tidak akan diterima syafa’at mereka pada hari kiamat, maksudnya mereka tidak bisa memberi syafa’at ketika kaum mukminin diizinkan memberi syafa’at terhadap saudara-saudara mereka.” [Subulus Salaam, 4/201]

3. Dan makna, “Tidak akan menjadi saksi-saksi” ada tiga kemungkinan maknanya.

Al-Imam Ash-Shon’ani rahimahullah berkata,

“Adapun makna, “Tidak akan menjadi saksi-saksi” maka dikatakan ada beberapa makna:

Pertama: Tidak akan menjadi saksi-saksi pada hari kiamat bahwa para Rasul telah menyampaikan risalah-risalah mereka kepada umat-umat mereka (padahal diantara keutamaan umat Islam kelak pada hari kiamat mereka akan bersaksi untuk seluruh para Rasul bahwa mereka telah menunaikan tugas dari Allah untuk menyampaikan kebenaran, pen).

Kedua: Tidak boleh menjadi saksi-saksi di dunia dan tidak boleh diterima persaksian mereka karena kefasikan mereka, sebab banyak melaknat termasuk tanda yang menunjukkan peremehan terhadap agama.

Ketiga: Tidak akan dianugerahkan syahadah (mati syahid) yaitu terbunuh di jalan Allah.” [Subulus Salaam, 4/201]

4. Suka melaknat bukanlah sifat seorang mukmin.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الفَاحِشِ وَلاَ البَذِيءِ

“Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, suka melaknat, suka berperilaku keji dan suka berkata kasar.” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 320]

5. Kewajiban menjaga lisan dan berhati-hati dalam berucap, karena satu kalimat saja dapat menjerumuskan orang yang mengucapkannya dalam dosa besar.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhoi Allah, tanpa terbetik dalam benaknya (kemuliaan ucapan tersebut) maka Allah pun mengangkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah, tanpa terbetik dalam benaknya (bahaya ucapan tersebut) maka ia pun terjerumus dalam neraka jahannam.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Sumber: https://sofyanruray.info/ancaman-untuk-tukang-laknat/

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Channel Telegram:
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

WA Divisi Bisnis https://wa.me/message/ZEZMTSXS4BWJL1

Pembelian Buku:
Nama:
Judul Buku:
Alamat Lengkap Pengiriman:
Kirim ke wa.me/628118247111

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim]


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *