*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣2⃣0⃣4⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*MENYERAHKAN TUMBAL*
*KEPADA SUNGAI*
*ADALAH KEKUFURAN*
*Pertanyaan*
Nama : Widayati
Angkatan: T02
Grup : 087
Nama Admin : Nunung Irrawati
Nama Musyrifah : Vitri Lestari
Domisili : Kalimantan Selatan,
Kab.Tabalong
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala, Aamiin…
Izin bertanya Ustadz.
Kabupaten di Kalimantan Selatan, namanya Hulu Sungai Utara. Setiap banjir melanda, sering ada kejadian orang mati tenggelam.
Apakah ini ada kemungkinan perbuatan jin yang mendiami sungai yang meminta korban ?
Karena seringnya kejadian serupa ketika banjir. Itulah mengapa saya tanyakan perihal ini.
Saya lahir di Kab. HSU itu.
Tapi Alhamdulillah sudah hampir tidak tinggal lagi di sana. Karena ana ikut suami tinggal di Kab.Tabalong.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.
Kisah yang disebutkan hampir dengan kisah yang terjadi dizaman khalifah Umar. Tatkala sungai Nil juga diyakini, bahwa sungai Nil tidak mengalir kecuali harus diberikan tumbal.
Ini kisah lengkapnya.
Pada suatu saat, sungai Nil di Mesir pernah kering tidak mengalirkan air. Maka penduduk Mesir mendatangi ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu (gubernur Mesir saat itu) seraya mengatakan, ”Wahai ‘Amr, sungai Nil kita ini memiliki suatu musim untuk tidak mengalir kecuali dengan (mempersembahkan) tumbal.” ‘Amr bertanya, ”Tumbal apakah itu?” Mereka menjawab, ”Pada tanggal 12 di bulan seperti ini, biasanya kami mencari gadis perawan. Lalu kita merayu orangtuanya dan memberinya perhiasan dan pakaian yang mewah. Kemudian kita lemparkan anak gadisnya ke sungai Nil ini.” Mendengar hal itu, ‘Amr mengatakan kepada mereka, ”Ini tidak boleh dalam agama Islam. Islam telah menghapus keyakinan tersebut.”
Beberapa bulan menunggu, tetapi sungai Nil tetap kering sehingga hampir saja penduduk nekat memberikan tumbal. ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu kemudian menulis surat kepada Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu untuk mengadukan masalah tersebut. Lalu Umar radhiyallahu ‘anhu menjawab, ”Sikapmu sudah benar. Dan bersama ini saya kirimkan secarik kertas dalam suratku ini untuk kamu lemparkan ke sungai Nil.”
Ketika surat itu sampai, maka ‘Amr radhiyallahu ‘anhu pun mengambilnya. Ternyata isi surat itu sebagai berikut, ”Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin kepada sungai Nil, sungai penduduk Mesir. Amma ba’du. Bila kamu mengalir karena kehendakmu sendiri, maka kamu tidak perlu mengalir karena kami tidak butuh kepadamu. Tetapi kalau kamu mengalir karena perintah Allah -yaitu Dzat yang mengalirkanmu-, maka kami berdoa agar Allah mengalirkanmu.”
Setelah surat Umar tadi dilemparkan ke sungai Nil, maka dalam semalam saja Allah Ta’ala telah mengalirkan sungai Nil sehingga setinggi enam belas hasta.
[Al-Bidayah wan Nihayah, 7/100]
Lihatlah, bagaimana dua orang pemimpin saat itu, yaitu “gubernur” ‘Amr bin ‘Ash dan “presiden” Umar bin Khaththab, bahu-membahu dalam mencegah terjadinya kesyirikan di wilayah kekuasaannya.
Intinya kepercayaan semacam ini bisa menyebabkan kekufuran. Apalagi disertai keyakinan bahwa sungai tersebut meminta korban sebagaimana juga kisah yang terjadi dizaman khalifah Umar.
Akan tetapi keyakinan yang benar adalah bahwa yang menghidupkan dan mematikan hanya Allah Tabaraka wa Ta’ala.
{وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ }
(آل عمران : ١٥٦)
“Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Ali imron : 156).
والله تعالى أعلم بالصواب.
Leave a Reply