Halaqah 13: Semangat Menyebarkan Kebaikan
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد
Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh, yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Pada kesempatan kali ini (in syā Allāh) kita masih membahas (membaca) Kitāb كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Anda Menjadi Pembuka Kunci Kebaikan), yang merupakan muhadarrah (ceramah)
Syaikh Abdurrazaq Al-Badr hafidzahullāhu ta’āla.
In syā Allāh kita akan membaca kunci (langkah) ke-12 yang disebutkan oleh Syaikh.
KUNCI KEDUABELAS: SEMANGAT MENYEBARKAN KEBAIKAN
Orang yang berbaur dan bermasyarakat hendaknya menginginkan kebaikan untuk para hamba Allāh dengan mengarahkan mereka kepada kebaikan dan memalingkan mereka dari keburukan.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sendiri telah bersabda:
اَلدِّينُ اَلنَّصِيحَةُ ……ثَلَاثًا
_”Agama adalah berkehendak baik untuk orang lain….3 Kali”_
(Hadīts riwayat Muslim nomor 55)
Seseorang tidak akan menyandang predikat sebagai pembuka pintu kebaikan, kecuali apabila ia bersemangat menyebarkan kebaikan pada setiap majelis yang ia duduki.
Ketika Ibnu Al-Qayyim rahimahullāh menjelaskan firman Allāh Ta’āla yang berbunyi,
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ
Sebuah ayat perkataan nabi Isa ‘alayhissalām pada surat Maryam ayat 31,
_”Dan aku dijadikan sebagai orang yang berbarakah di manapun aku berada….”_
Saat menjelaskan ayat ini Ibnu Al-Qayyim berkata, maksud barakah adalah:
عيموا علم لاخير داء الى الله مدكر به مرقبان في طعته فا هذا من براكة رجل
“Dia adalah pengajar kebaikan dai kepada Allāh pengingat orang lain untuk mengingat Allāh, motivator kebaikan (ketaatan) kepada Allāh dan hal-hal seperti ini adalah kategori manusia berbarakah.
ومن خال من هذا فقد خال من البركة
Dan barangsiapa tidak memiliki sifat-sifat seperti ini dia tidak memiliki keberkahan.
محقد بركة لقعه والإجتماء به
Hilang keberkahan bertemu dengan orang yang tidak memiliki sifat seperti ini dan hilang keberkahan berkumpul dengan orang yang tidak memiliki sifat seperti ini.”
Demikian yang disampaikan oleh Ibnu Al-Qayyim rahimahullāh dalam Risalah Ibnu Al-Qayyim ilā ahadi ikwanihi halaman 5.
Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sendiri pernah bersabda pada hadīts yang telah berlalu:
خيركُم منْ يرُجى خيرُه ويؤمنُ شرُّهُ
_”Sebaik-baik kalian (orang yang terbaik dari kalian) adalah orang yang paling diharapkan kebaikannya dan orang lain paling merasa aman dari keburukannya”. Inilah orang yang paling baik._
(Hadīts riwayat At-Tirmidzī nomor 2263)
Inilah yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr pada kunci ke-12 yaitu “semangat menyebarkan kebaikan”, karena ketika seseorang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan tetapi dia tidak semangat dalam menyebarkan kebaikan. Bagaimana mungkin ia membuka pintu tersebut untuk orang lain?
Orang yang membukakan pintu kebaikan untuk orang lain dia harus bersemangat menyebarkan kebaikan tersebut untuk orang lain. Jadi kunci ke-12 adalah kita bersemangat menyebarkan kebaikan dengan cara yang hikmah dan dengan cara baik sebagaimana di beberapa pertemuan yang lalu kita harus memiliki sifat yang lembut, berakhlak mulia kepada manusia, agar manusia tersebut terbuka hatinya dengan apa yang kita sampaikan.
Karena kebaikan itu ketika caranya salah dia tidak akan masuk ke dalam hati manusia bahkan hati manusia akan tertutup jiwa manusia akan lari. Caranya harus benar dan dia harus semangat menyebarkan kebaikan tersebut kepada orang lain.
Wallāhu Ta’āla A’lam bishawab.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
Dikantor Bimbingan Islām Yogyakarta
*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*
Leave a Reply