Jangan sampai kita salah, tadi contohnya Abū Musa Al Asy’ari memandang perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang tadi kebaikan tetapi Ibnu Mas’ūd memandang itu adalah suatu hal yang membinasakan.
Jadi kita harus belajar, mana yang berupa kebaikan mana yang berupa keburukan, mana yang sunnah mana yang merupakan bid’ah, mana yang merupakan jalan hidayah mana yang merupakan jalan kesesatan.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memudahkan kita untuk terus belajar sehingga kita bisa menjadi seorang insan pembuka pintu kebaikan penutup pintu keburukan.
Wallāhu Ta’āla A’lam bishawab.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
Dikantor Bimbingan Islām Yogyakarta
*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*
| Bank Syariah Indonesia
| Kode Bank [451]
| No. Rekening : 1184242374
| a.n : APENDI
| Konfirmasi : wa.me/+6282280288925
Kami mengucapkan terima kasih dan Jazaakumullahu Khairan atas donasi dan infak yang telah diberikan oleh para Donatur/Muhsinin. “Barakallahu fii Maalikum Wa ahliikum”
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
Leave a Reply