╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣0⃣0⃣0⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*KIAT MENJADI ISTRI SHALIHAH*

*Pertanyaan*
Nama : Hamba Allah
Angkatan: 04
Grup : T05
Nama Admin : Dwi Ummu Atiqah
Nama Musyrifah : Handari Priyati
Domisili : Sumatera Barat

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz.

1⃣ Bagaimana caranya menjadi istri yang penurut (shalihah) dan anak yang berbakti?

Karena suami dan orang tua tidak sepaham, kadang ana merasa serba salah. Suami tidak suka dengan kelakuan orang tua dan sebaliknya orang tua selau bersedih dan kecewa (kadang suami ana mengatakan yang sebenarnya, tapi mungkin kelakuan dan cara yang salah) hingga akhirnya miss komunikasi.

Hal ini dikarenakan latar belakang yang berbeda. Suami biasa hidup susah, jadi agak perhitungan dan bisa mengarah ke pelit. Sedangkan kami (ana dan orang tua biasa tidak begitu).

2⃣ Selama 10 tahun ana menikah, 5 tahun pertama ana bekerja. Tetapi ATM dan gaji ana beliau yag pegang untuk keperluan sehari-hari dan anak. Sedangkan uangnya disimpan ditabung. Tapi alhamdulillah dia belikan rumah dan mobil, qadarullahu tapi masih riba.

Makanya ana tidak tahan, ana resign saja. Setelah resign ana tidak diberikan uang saku ana (tapi alhamdulillah ana selalu berbaik sangka walau terkadang tidak, dan berontak). Untuk makan, dia yang membeli dan stok di kulkas. Ana tinggal memasak makanan, roti anak juga begitu.

Pokoknya, intinya ana tidak pegang uang sama sekali. Di sini ana susah sekali kepada keluarga juga saudara untuk bantu. Sementara saudara, keluarga tahu ana berkecukupan dan ana merasa sudah lebih.

Tetapi ana tidak mungkin menjelaskan kepada mereka aib suami ana. Ana sudah membicarakan baik-baik sama suami dan terkadang saat berontak ada juga.

Mohon bantu ana, bagaimana ana harus bersikap Ustadz?

3⃣ Dan yang tragisnya lagi, ana sering ambil uang beliau sembunyi-sembunyi jika orang tua ana datang dan adik ana yang minta uang. Ana tahu tidak boleh, tetapi kalau ana jelaskan tidak mungkin, karena logikanya tidak mungkin ana tidak punya uang (kelihatan dari luar). Karena suami ana bekerja di BUMN.

Sedangkan ana sendiri tidak memiliki uang sama sekali. Kalau ada saudara atau siapa saja yang ke rumah, ana tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau lebaran pun ana paling susah tidak bisa beri THR sama anak-anak saudara (kalaupun ada, itu hasil curian uang suami ana) atau dulu pas anak kecil, uang THR anak ana ana ambil dan kasihkan lagi ke orang.

Sampai bersilaturahim kepada keluarga ana pun beliau tidak mau, kalau pun iya tidak semuanya.
Ana sudah buntu, tidak tahu lagi bersyukur atau kecewa, karena ana tidak mau juga menjadi istri yang kufur (karena keperluan ana sudah ada semuanya). Ana merasa seperti robot saja, ana tidak diberikan kewenangan. Peralatan RT beliau yang beli, sampai baju ana pun beliau yang beli.

Apakah yang ana lakukan ini salah Ustadz? sudah mengambil uang suami secara diam-diam.

4⃣ Bagaimana cara ana untuk bersedekah, karena wanita memang dianjurkan bersedekah?

Sampai ana bilang ke anak-anak, nanti kalau sudah besar kalau ada penghasilan lebih tolong sedekahkan bunda.

Mohon pencerahannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله
Bismillah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

1. Menjadi wanita shalihah yaitu dengan mendalami ilmu agama agar mengetahui kewajibannya kepada Allah kemudian kewajibanya kepada suami, dan selalu mentaati suami dalam perkara kebaikan .

Berbakti kepada Ibu anda dengan cara melembutkan perkataan kepadanya jangan menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan doakan keduanya dalam untaian doa-doa anda.

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *