╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 9⃣3⃣8⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *Kisah yang Bathil Perihal Maulid Nabi*

*Pertanyaan*

Nama : Eka Nurindah Sawitri
Angkatan : T02
Grup : 011
Domisili : Riau

      
*TANYA USTADZ*

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

( وخكي ) أنه كان في زمان أمير المؤمنين هارون الرشيد شاب في البصرة مشرف على نفسه وكان أهل البلد ينظرون إليه بعين التحقير لأجل أفعاله الخبيثة غير أنه كان إذا قدم شهر ربيع الأول غسل ثيابه وتعطر وتجمل وعمل وليمة واستقرأ فيها مولد النبي صلى الله عليه وسلم ودام على هذا الحال زمانا طويلا ثم لما مات سمع أهل البلد هاتفا يقول أحضروا يا أهل البضرة واشهدوا جئازة ولي من أولياء الله فإنه عزيز عندي فحضر أهل البلد جنازته ودفئؤة فرأوه في المنام وهو يرفل في خلل شندس وإستبرق فقيل له بم نلت هذه الفضيلة قال بتعظيم مؤلد النبي صلى الله عليه وسلم

“Diceritakan, pada zaman Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid ada seorang anak muda di kota Bashrah. Ia melewati batas dalam perbuatannya (berlebih-lebihan), sehingga penduduk kota Bashrah menatapnya dengan pandangan merendahkan karena perbuatannya yang buruk, hanya saja jika setiap kali masuk bulan Rabiul Awal (maulid) ia selalu mencuci baju yang dikenakannya, memakai wewangian, berhias diri. Ia membuat walimah dan meminta agar dibacakan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Begitulah yang ia lakukan setiap masuk bulan Rabiul Awal.

Kemudian ketika kematian menjemput anak muda tersebut, penduduk kota Bashrah mendengar suara tanpa rupa, berkata: “Wahai penduduk Bashrah, hadirilah dan saksikanlah jenazah wali diantara wali-wali Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dia menurutku adalah orang yang mulia”.

Maka penduduk kota Bashrah pun menghadiri jenazahnya dan menguburnya dengan baik. Kemudian mereka bermimpi bertemu dengan anak muda tersebut, dia berada di dalam kenikmatan besar, dia berpakaian sutera. Kemudian dia ditanyai “Dengan sebab apa engkau mendapat kehormatan ini semua?” dia menjawab, “Berkat mengagungkan kelahiran baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam”.

*(I’anatuththalibin juz 3 halaman 365)*

Ana ingin bertanya tentang hal diatas Ustadz,

Bagaimana cara meyakinkan bahwa maulid itu bid’ah ?

Syukran Ustadz

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.

Kisah diatas tentu kisah yang bathil, tidak boleh dijadikan rujukan apalagi legitimasi untuk menghalalkan perayaan maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena yang wajib kita ikuti adalah dalil Nash dari Al Quran dan sunnah diatas pemahaman manhaj yang lurus .

Maka untuk membantahnya dengan ilmiah, kita tanyakan kepada mereka amalan ini darimana asalnya? Apakah diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam apa tidak? Diamalkan oleh Istri istri Beliau apa tidak? Para sahabat apakah ada yang mengadakan perayaan Maulid Nabi? Padahal mereka orang orang terbaik dari Ummat ini, yang paling bersegera dalam mengerjakan kebaikan.

Kita tidak tahu pasti kapan pertama kali maulid ini diadakan. Namun jika kita mengacu pada keterangan al-Maqrizy dalam kitabnya al-Khathat (1/490), maulid ini ada ketika zaman Daulah Fatimiyah, daulah syiah yang berkuasa di Mesir. Mereka membuat banyak Maulid, mulai dari Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah, hingga maulid Hasan dan Husain. Dan Bani Fatimiyah berkuasa sekitar abad 4 H.

Al-Maqrizy adalah ulama ahli sejarah dari Mesir. Wafat tahun 845 H. Mereka juga mengklaim diri mereka sebagai Aswaja pengikut imam 4 madzhab.

Lalu bagaimana pandangan para ulama Imam madzhab, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam As-Syafi’i, dan Imam Ahmad terkait peringatan maulid?

Jawabannya:

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *