╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO*  : 7⃣5⃣5⃣

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *Judul bahasan*
       *WANITA YANG SUAMINYA MENINGGAL*      
       *KAPAN BOLEH KELUAR RUMAH?*

  *Pertanyaan*
        Nama : Denis
        Angkatan :  T3
        Grup : 26
        Domisili : Bekasi

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan saya izin bertanya,

Bagaimana hukum wanita usia 61, yang sebulan lalu ditinggal suami meninggal dunia. Ingin diajak anaknya hanya ikut buka puasa bersama diluar atau pulang pergi ke rumah anaknya Jakarta-Bekasi.

Apakah diperbolehkan Ustadz?.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Allah subhanahu wata’alaa berfirman;

وَٱلَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَٰجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis ‘iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

(Al Baqoroh;234)

Adapun penangguhan nikah bagi yang ditinggal wafat suaminya adalah bagi seluruh istri *baik itu masih muda atau sudah tua,* baik itu yang masih mengalami haidh maupun yang sudah menaopuse, dan waktunya adalah empat bulan sepuluh hari; kecuali yang hamil, maka iddahnya adalah sampai ia melahirkan bayinya.

(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah)

Syeikh Ahmad Qodhi -hafidzahullah- dalam bukunya yang berjudul “Tsamaratut Tadwin dari Fi Masail Ibni Utsaimin”: Saya pernah bertanya kepada Syeikh kami “Ibnu Utsaimin” –rahimahullah-: Apakah wanita yang sedang ditinggal mati suaminya (ihdad) boleh keluar untuk mendirikan untuk shalat ied?

Maka beliau menjawab: “Tidak”.

Syeikh Ibnu Utsaimin juga mengatakan: “Wanita yang ditinggal mati suaminya, hendaknya tetap tinggal di rumah suaminya, tidak boleh keluar rumah kecuali ada udzur syar’i. Apabila keluarnya tanpa sebab yang jelas maka tidak diperbolehkan”.

*Atas dasar inilah, tidak boleh wanita tersebut untuk keluar mengunjungi tetangganya, atau sanak familinya*, atau untuk mendirikan shalat ied atau yang lainnya. Akan tetapi ia tetap tinggal di rumahnya”. (Ringkasan dari Kitab Fatawa Nur ‘alad Darb)
والله تعالى أعلم

2022

  Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc                     
       Diperiksa oleh : Ustadz Yudi
                                    Kurnia, Lc.

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *