╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO*  : 6⃣7⃣1⃣

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *Judul bahasan*
        *HUKUM JIMA’ DI SAAT HAID*

  *Pertanyaan*
        Nama : Seftiana Wulan/Ummu Ahmad
        Angkatan :  02
        Grup : 69
        Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala Aamiin.

Afwan, Ustadz izin bertanya.

Ustadz, teman saya bertanya apa hukum melayani suami ketika istri sedang haid, kalau tdak dilayani dia ngambek dan mengancam mau berzina.

Tetapi (maaf) spermanya dikeluarin di luar .

(Semoga teman saya dan suaminya mendapat hidayah dari Allah).

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Agama Islam telah menjelaskan bagaimana pelayanan istri kepada suami saat dalam haidh.

Allah Ta’ala berfirman :

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
(QS. Al Baqarah: 222).

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala menjelaskan bahwasanya wanita saat haidh tidak boleh untuk digauli. Karena haidh adalah darah kotor yang keluar dari wanita. Akan tetapi yang dimaksud adalah tidak boleh adanya hubungan badan (jima’).

Namun seorang suami boleh bercumbu kepada istri saat haidh. Yang menjadi titik persoalan tidak bolehnya hubungan badan (masuknya kemaluan laki-laki ke kemaluan wanita).

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

اصْنَعُوا كُلَّ شَىْءٍ إِلاَّ النِّكَاحَ

“Lakukanlah segala sesuatu selain jima’ (hubungan badan).”
(HR. Muslim).

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ إِحْدَانَا إِذَا كَانَتْ حَائِضًا ، فَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنْ يُبَاشِرَهَا ، أَمَرَهَا أَنْ تَتَّزِرَ فِى فَوْرِ حَيْضَتِهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا . قَالَتْ وَأَيُّكُمْ يَمْلِكُ إِرْبَهُ كَمَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَمْلِكُ إِرْبَهُ

“Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa di antara istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ada yang mengalami haidh. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ingin bercumbu dengannya. Lantas Beliau memerintahkannya untuk memakai sarung agar menutupi tempat memancarnya darah haidh, kemudian Beliau tetap mencumbunya (di atas sarung). Aisyah berkata, “Adakah di antara kalian yang bisa menahan hasratnya (untuk berjima’) sebagaimana Nabi shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menahannya?”.
(HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi menyebutkan judul bab dari hadits di atas, “Bab mencumbu wanita haidh di atas sarungnya”. Artinya di selain tempat keluarnya darah haidh atau selain kemaluannya”.
(HR Bukhari dan Muslim).

KESIMPULAN

Suami yang melakukan hubungan badan dengan memasukkan kemaluannya saat sang istri dalam keadaan haidh maka ia telah melakukan dosa besar namun apabila dia bercumbu dan tidak memasukkan kemaluannya ke kemaluan istri dan sampai keluarnya air mani maka tidak apa-apa.

والله تعالى أعلم

  Dijawab oleh : Ustadz Aulia
Ramdanu, Lc.

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *