𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯
╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝
𝗡𝗢 :1⃣9⃣9⃣8⃣
𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com
𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab
═══════゚・:✿:・゚═══════
𝗕𝗢𝗟𝗘𝗛𝗞𝗔𝗛 𝗣𝗘𝗥𝗘𝗠𝗣𝗨𝗔𝗡 𝗦𝗛𝗢𝗟𝗔𝗧 𝗝𝗨𝗠’𝗔𝗧?
𝗕𝗢𝗟𝗘𝗛𝗞𝗔𝗛 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗜𝗠𝗔𝗠𝗜 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗞𝗜𝗧 𝗬𝗔𝗡𝗚
𝗧𝗘𝗥𝗕𝗔𝗥𝗜𝗡𝗚 𝗗𝗜 𝗥𝗔𝗡𝗝𝗔𝗡𝗚?
Nama: Sri Agustina Berutu
Angkatan: 7
Grup : 01
Nama Admin : Enik Sri Winarti
Nama Musyrifah : Rianti Rosa Meitasari
Domisili : Sumatra Utara
𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Izin bertanya Ustadz.
1. Apakah kita seorang perempuan boleh mengerjakan shalat jum’at di masjid ?
Dan bagaimana dengan shalat dzuhur kita ?
Apakah kita tidak mengerjakan lagi atau mengerjakan shalat dzuhur lagi ?
2. Apakah kita boleh mengimami orang sakit yang udah terbaring di tempat tidur ?
Mohon jawabannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهداه. أما بعد.
1. Perlu diketahui bahwa kewajiban shalat jum’at merupakan kewajiban yang harus di lakukan setiap pekan pekan bagi laki-laki yang baligh, berakal dan muqim. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوْ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ أَوْ مَرِيضٌ
Jum’at itu wajib bagi setiap Muslim dengan berjama’ah, kecuali empat (golongan), yaitu; hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit.
( HR Abu Dawud, no. 1069. Al-Hakim didalam al-Mustadrak, no. 1062. Dishahîhkan oleh al-Hakim, adz-Dzahabi, dan al-Albani). Maka berdasarkan dalil tersebut bahwa kewajiban shalat jum’at berjamaah bagi laki-laki tidak untuk perempuan. Adapun perempuan diwajibkan shalat dzuhur yaitu termasuk kewajiban sholat lima waktu seperti hari – hari biasanya.
2. Adapun keadaan orang yang sakit apabila ia tidak mampu berdiri maka sholat dalam keadaan duduk jika tidak mampu duduk maka sholat dalam keadaan berbaring. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Shalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila tidak mampu juga maka berbaringlah. (HR al-Bukhari no. 1117).
Namun apakah boleh mengimami makmum yang sakit jawaban boleh karena syarat sholat jama’ah ada imam dan ada makmum. Apalagi bagi seseorang sakit ingin mendapatkan pahala yang besar dari pada sholat sendirian. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً.
Shalat berjama’ah itu lebih utama 27 (dua puluh tujuh) derajat daripada shalat sendirian. Maka dengan demikian di bolehkan mengimami sholat orang sedang sakit walaupun makmum sholat dalam keadaan duduk ataupun berbaring.
والله تعالى أعلم بالصواب.
Dijawab oleh : Ustadz Abdus Syakur Musawiru, S.Ud., M.Pd.
═══════ ゚・:✿:・゚ ═══════
𝗢𝗳𝗳𝗶𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗔𝗰𝗰𝗼𝘂𝗻𝘁 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 (𝗚𝗶𝗦)
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
SBUM : Sobat Bertanya Ustadz Menjawab
Berisi Pertanyaan dari Sobat Akhwat, tetapi untuk member yang boleh joint Umum
Supaya dapat bermanfaat untuk semua umat
Leave a Reply