Apalagi mengkritisi raja yang memiliki semua senjata dan bala tentara.
Mengkritisi suami tetangga secara terbuka bisa membawa petaka buat anda dan juga keutuhan rumah tangga mereka.
Makanya sebisa mungkin sampaikan kritik dan nasehat secara empat mata.
Jangan sampai anda begitu sensi bila dikritik secara terbuka sedangkan anda begitu lahap mengkritisi tetangga secara terbuka.
Demikian pula halnya mengkritisi penguasa negri tetangga apalagi negri saudara.
Lalu bagaimana? Kan kita hidup di negri yang melegalkan kritik terbuka?
Ya itu hukum negara, sedangkan hukum agama tidak selalu sama dengan hukum negara.
Itulah pentingnya belajar ilmu agama, agar dapat mengenali hukum agama melebihi penguasaan anda tentang hukum negara.
Kawan, jangan sampai anda begitu sigap menentang kritik terbuka kepada penguasa negri tertentu namun ternyata anda begitu berselera mengkritisi secara terbuka para penguasa negri tetangga.
Lo, bukannya tetangga melakukan kemaksiatan secara terbuka?
Ya, tahu dirilah, bila ternyata tetangga melakukan maksiat sambil menenteng celurit atau membawa segerombol teman juru kepruk, andapun saya kira akan milih diam daripada berspekulasi diri menanggung sabetan celurit tetanga dan konco-konconya.
Kondisinya tentu berbeda bila yang punya celurit dan ketua gerombolan adalah anda sedangkan tetangga pembuat onar hanya segelintir oknum yang tak banyak memiliki harta apalagi senjata.
Ilustrasi sederhana ini, semoga dapat membuka wawasan yang moderat dalam masalah ini, dan anda bisa mengembangkan lebih detail lagi.
Intinya : ngono yo ngono anangin ojo ngono, alias sedang sedang sj.
Wallahu a’alam bisshowab.
Ustadz DR. Arifin Badri, MA
https://www.facebook.com/100044302190144/posts/396880305132039/
Log in or sign up to viewSee posts, photos and more on Facebook.
