
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Saudaraku rahimakumullaah, segala musibah yang terjadi sebabnya adalah dosa-dosa yang dilakukan manusia.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka setiap mereka Kami azab disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan hujan batu, diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah tidak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.” [Al-‘Ankabut: 40]
Allah ‘azza wa jalla juga berfirman,
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
“Maka Kami tenggelamkan Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang dapat menolongnya selain Allah dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela diri.” [Al-Qoshosh: 81]
KHAMAR, MUSIK & NYANYIAN TERMASUK MAKSIAT
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي الْخَمْرَ، يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا، يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَنِّيَاتِ، يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمْ الْأَرْضَ، وَيَجْعَلُ مِنْهُمْ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
“Sungguh akan ada segolongan manusia dari umatku yang minum khamar, mereka namakan khamar itu bukan dengan namanya yang sebenarnya. Kepala mereka bergoyang-goyang dengan alat-alat musik dan para penyanyi wanita. Allah akan menenggelamkan mereka ke bumi dan menjadikan diantara mereka kera-kera dan babi-babi.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallaahu’anhu, Al-Misykaah: 4292]
Sahabat yang Mulia Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu berkata,
مَا نَزَلْ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ، وَلَا رُفِعَ إِلَّا بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah terjadi suatu musibah kecuali karena dosa, dan tidaklah musibah itu dihilangkan kecuali dengan taubat.” [Al-Jawaabul Kaafi: 74]
Tapi mungkin muncul pertanyaan:
Apabila musibah karena dosa, lalu mengapa banyak orang berbuat dosa tapi hidupnya nyaman saja?
Dan mengapa ada orang-orang baik yang juga tertimpa musibah?
Simak Jawabannya: https://youtu.be/yFB3LN6R4yQ
#Video_Fb: https://web.facebook.com/sofyanruray.info/videos/485988055262528
GABUNG CHANNEL TELEGRAM & GROUP WA TA’AWUN DAKWAH
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham, Lc hafizhahullah
Telegram: http://t.me/taawundakwah
WAG: wa.me/628111833375
#Yuk_bantu_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan kepada satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Mengapa Orang Baik Kena Musibah dan Orang Berdosa Tidak Kena Musibah?


