Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Tidaklah seorang hamba itu mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada hati yang keras & jauh dari Allah” (Al-Fawaa-id hal 95)
Di Antara Tanda-Tanda Hati Yang Keras :
(1). Bermalas-malasan dalam mengerjakan berbagai perkara kebaikan dan ketaatan
“Dan jika mereka berdiri untuk shalat, maka mereka berdiri dengan malas” (QS. 4 : 142)
(2). Bertambahnya kemaksiatan yang sering dilakukannya & semakin meremehkan dosa
“Maka tatkala mereka telah berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik” (QS. Ash-Shaf [61]: 5)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’dy رحمه الله :
“Kapan saja engkau melihat hati cenderung kepada perbuatan maksiat dan cepat tunduk kepadanya, maka itu hati yang sakit” (Taisirul Lathiifil Mannan hal 234)
(3). Menyibukkan diri dengan kepentingan mengejar dunia dan lalai dari akhirat
“Sesungguhnya Allah membenci pada setiap orang yang keras, sombong, suka teriak di pasar, bangkai di malam hari, keledai di siang hari, pintar soal dunia tetapi bodoh tentang akhirat” (HR. Ibnu Hibban, hadits dari Abu Hurairah, lihat Shahiihul Jaami’ no. 1878)
(4). Hati tidak terpengaruh dengan ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan kepadanya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah maka gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat2-Nya maka bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb-lah mereka bertawakkal” (QS. 8 : 2)
(5). Hati tidak terpengaruh dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan
“Dan tidakkah mereka (orang-orang munafiq) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran ?” (QS. At-Taubah [9]: 126)
“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kpd mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitan pun telah menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan” (QS. Al-An’aam [6]: 43)
(6). Tidak Dapat Mengenal / Tidak Mampu Membedakan Kebenaran Dan Kebatilan
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Hati yang hidup itu adalah hati yang bisa untuk mengenal kebenaran, menerimanya, mencintainya dan juga mengutamakannya daripada selainnya. Jika hati tersebut mati, maka tidak akan tersisa padanya kepekaan dan kemampuan untuk membedakan antara kebenaran & kebatilan” (Syifaa-ul ‘Aliil I/104)
(7). Memiliki Akhlak Yang Buruk & Tercela
Di antara sikap dari akhlak tercela seperti :
sombong, dusta, tidak ada rasa malu, kasar dan suka berkata keji & kotor dalam bertutur kata, hasad (dengki), bakhil (pelit), berburuk sangka, mudah marah, bermuka dua, ghibah, suka mengadu domba, memfitnah dll.
Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official

